Kamis, 05 Juli 2012

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)


SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

§  SCM: sekumpulan pendekatan yang digunakan untuk efisiensi integrasi suplier, manufakturer, gudang, dan pusat penjualan, sedemikian sehingga barang dagangan (merchandise) diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, tempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat, dalam rangka meminimalkan biaya dan memberikan pelayanan yang terbaik.
® SCM merupakan network logistik.
§  SCM yang muncul pada awal th 1980-an digunakan untuk menjelaskan perencanaan, pengendalian aliran material dan informasi sebagaimana aktivitas logistik.
§  Cakupan SCM: dalam lingkup internal perusahaan dan antar perusahaan.
§  Secara singkat dapat dikatakan bahwa SCM merupakan suatu cara untuk mengelola supply chain.
§  Hal yang perlu dikelola adalah aliran material, produk, data dan informasi antara perusahaan (prinsipal), pemasok, distributor, pelanggan atau sebaliknya.
§  Tujuan utama SCM adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga dapat meningkatkan daya saing dengan supply chain lain.
§  Tujuan SCM secara spesifik:
o   Mengurangi persediaan
o   Menjamin kelancaran penyediaan barang
o   Menjamin mutu (produk dan layanan)
§  SCM memerlukan kerja sama yang baik antara perusahaan manufaktur, pemasok dan distributor.
§  Bbidang ilmu yang berkontribusi besar dalam pengembangan SCM:
o   Purchasing dan supply
o   Logistik
o   Transportasi
o   Manajemen operasi/produksi
o   Pemasaran
o   Teori organisasi
o   Manajemen sistem informasi
o   Manajemen strategik.
§  Seluruh elemen dalam supply chain tidak bisa berjalan secara terpisah, tetapi harus merupakan suatu kesatuan, sehingga akan menghasilkan sinergi dan pada akhirnya menciptakan efektivitas dan efisiensi yang dapat meningkatkan performansi perusahaan.

§  SCM meliputi penetapan:
a.  Pengangkutan.
b.  Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
c.   Supplier
d.  Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank
e.  Hutang maupun piutang
f.    Pergudangan
§  Aktivitas manajer rantai pasok meliputi bidang: akuntansi-keuangan, pemasaran, dan operasi.
§  SCM vs Manajemen Logistik:
o   SCM fokus pada arus barang (perolehan, pemindahan, dan penyimpanan) antar perusahaan, dari hulu sampai hilir
o   Manajemen Logistik fokus pada arus barang (perolehan, pemindahan, dan penyimpanan) lainnya dalam perusahaan (internal)
§  Mengapa SCM?
Biaya rantai pasokan oleh hampir semua industri selalu lebih besar dari 50% dari biaya penjualan.
§  Manfaat implementasi SCM:
® mengubah “Push System” menjadi “Pull System”
§  Strategi rantai pasokan:
o   Strategi banyak pemasok
® kepentingan jangka pendek
o   Strategi sedikit pemasok (extended enterprise)
® kepentingan jangka panjang
o   Strategi integrasi vertikal
® mengembangkan kemampuan untuk memproduksi sendiri barang/jasa yang semula dibeli.
§  Backward integration (prinsipal membeli suplier)
§  Forward integration (suplier membuat barang jadi sendiri)
o   Strategi jaringan keiretsu
® gabungan antara extended enterprise dengan integrasi vertikal backward melalui kepemilikan atau pinjaman.
o   Strategi virtual organization (VO)
® berorientasi proyek.
§  Pertimbangan bagi organisasi yang masuk dalam rantai pasokan:
o   Kesepakatan dan tujuan bersama
o   Kepercayaan
o   Budaya organisasi yang sesuai.
§  4 tahap integrated supply chain:
o   Baseline
o   Functional Integration/Internal Integration
o   External Integration

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SUPPLY CHAIN
§  Konsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi. Bahkan, kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan teknologi inilah yang melahirkan prinsip-prinsip dasar dari manajemen supply chain.
§  Alasannya cukup sederhana, yaitu karena esensi dari pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis di dalam domain manajemen supply chain adalah melakukan bagi-pakai informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak.
§  4 harapan implementasi teknologi informasi:
o   Minimize risk
o   Reduce costs
à perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan
o   Add value
o   Create new entities
§  Faktor yang mempengaruhi kinerja SCM:
a.  Ketidakpastian lingkungan
à Pada sisi downstream: perlikaku pelanggan yang fluktuatif.
à Pada sisi upstream: faktor alam yang berpengaruh langsung pada ketersediaan bahan baku.
b.  Strategi purchasing
à Strategi purchasing yang baik dapat mereduksi biaya inventori, biaya produksi dan biaya lainnya.
c.   Teknologi informasi
à Sebagai tulang punggung proses integrasi sistem perusahaan dengan pemasok dan distributor
§  Key success factor SCM:
à terletak pada perancangan sistem informasi untuk menjamin ingtegrasi pada setiap level.
§  Manfaat teknologi informasi dalam supply chain:
a.  Meningkatkan efisiensi supply chain dengan menyediakan informasi yang berhubungan dengan availibilitas produk, tingkat stok, status pengiriman dan keperluan produksi secara real time.
b.  Memberikan fasilitas kerja sama dalam perencanaan produksi yang melibatkan perusahaan rekanan melalui sharing data dan informasi secara simultan dan real time.
à Kesimpulan: teknologi informasi menggantikan sistem inventori dengan informasi yang tepat dan akurat.
§  Di dalam SCM dikenal tiga istilah teknologi informasi, yaitu
a.  Intranet adalah jaringan yang menghubungkan seluruh terminal dalam satu perusahaan tanpa mengenal batasan geografis.
b.  Internet adalah jaringan komputer global yang terdiri dari milyaran subjaringan yang ada di seluruh dunia.
c.   Ekstranet adalah jaringan komputer yang menghubungkan sistem jaringan perusahaan (intranet misalnya) dengan sistem jaringan para mitra bisnisnya, seperti supplier (pemasok) dan vendor.
§  Pemanfaatan teknologi internet untuk mengelola rantai pasokkan dikenal dengan istilah e-SCM.
§  e-SCM merupakan konsep manajemen di mana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pasokan bahan atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi.
§  Aplikasi lain yang terkait erat dengan e-SCM adalah e-CRM dan e-Procurement.
§  e-CRM untuk mengintegrasikan perusahaan dengan seluruh calon konsumen maupun pelanggan.
§  E-Procurement adalah aplikasi spesifik dari e-SCM untuk pengadaan barang dari pemasok.
§  Tiga prinsip dasar perencanaan e-SCM:
1.  Manajemen sistem informasi.
à Perhatikan prinsip: cheaper-better-faster.
2.  Fokus pada kecepatan dan ketepatan informasi.
à Perhatikan aspek: on-line dan real time.
On-line berhubungan dengan keharusan adanya koneksi komunikasi yang tidak terputus selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu antar perusahaan yang bekerja sama.
Real time berhubungan dengan durasi perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sedemikian cepat sehingga mendekati nol detik.
3.  Manajemen harus menganggap bahwa relasi antara mitra bisnis merupakan aset strategis perusahaan yang harus dibina secara sungguh-sungguh.
§  Ada 3 aliran penting dalam rantai pasokan:
a.  Aliran produk fisik
b.  Aliran uang
c.   Aliran informasi
§  Terhadap 3 aliran tersebut, ada 5 aspek yang harus dipersiapkan untuk pengembangan modul sistem informasi, yaitu:
o   Consumer Management
o   Catalogue Management
o   Order Management
o   Delivery Management
o   Inventory Management

INTEGRASI PADA SUPPLY CHAIN
§  Permasalahan utama supply chain adalah bagaimana merancang model keputusan dan sistem informasi yang baik untuk dapat mengintegrasikan sistem di perusahaan manufaktur, pemasok dan distributor.
§  Perkembangan penting dalam pasar global dan teknologi yang membuat supply chain menjadi perhatian bagi pihak manajemen, yaitu:
1.  Terjadinya revolusi industri yang membutuhkan transfer informasi secara tepat dan cepat.
2.  Permintaan pelanggan terhadap produk dalam hal harga, kualitas, waktu pengiriman, dan teknologi yang semakin meningkat.
3.  Munculnya bentuk baru dari hubungan antar organisasi.
§  Setiap perkembangan tersebut membantu munculnya suatu pendekatan Integrated Supply Chain.
§  Dalam kondisi persaingan sekarang ini, perusahaan tidak bisa lagi melakukan aktivitasnya terisolasi sebagai entitas yang independent.
§  Salah satu hal yang sangat penting dalam integrasi supply chain yaitu monitoring perubahan stok dan penjualan yang terjadi di masing-masing distributor yang tergabung dalam supply chain. Perubahan data yang terjadi secara cepat harus dapat diketahui oleh perusahaan manufaktur agar perusahaan manufaktur dan pemasok dapat mengantisipasi perubahan permintaan yang terus berfluktuasi.

ELEMEN-ELEMEN SUPPLY CHAIN PLANNING (SCP)
Pada contoh kasus PERTAMINA, fungsi-fungsi dalam SCP yang diperlukan dalam integrasi sistem SCM adalah:
§  Demand Forecasting. Fungsi ini untuk mengkonsolidasikan ramalan permintaan dari semua unit bisnis. Dalam hal ini unit bisnis yang dimakasud adalah seluruh depot, SPBU, dan Industri. Dengan fungsi ini diharapkan akan diperolh data ramalan dengan akurasi tinggi untuk pengambilan kuputusan pemenuhan kebutuhan.
§  Inventory Simulation. Fungsi ini digunakan untuk mensimulasikan persediaan, khususnya persediaan di depot dan persediaan produk jadi (minyak matang) di terminal. Dengan fungsi ini diharapkan data inventori menjadi lebih akurat.
§  Distribution. Fungsi ini digunakan untuk membantu manager logistik dalam mengatur perencanaan distribusi, baik itu distribusi dari terminal ke depo maupun dari depo ke SPBU, Retail,  dan Industri.
§  Transportation. Fungsi ini untuk mengatur alokasi sumberdaya, khususnya sumberdaya jasa maritim yang dimiliki Pertamina sekaligus untuk memastikan bahwa BBM yang dikirim telah dikirim pada saat yang tepat ke tujuan (depot) yang tepat, dengan biaya yang minimal.


2 komentar:

Back
to top