Kamis, 05 Juli 2012

Manajemen Kualitas

MANAJEMEN KUALITAS

§  Kualitas: keseluruhan fitur dan karakteristik produk yang mampu memuaskan kebutuhan tangible dan intangible para pengguna produk (konsumen).
§  Efek Peningkatan kualitas:
1.  Keuntungan Penjualan
o   Peningkatan respon
o   Harga yang lebih tinggi
o   Peningkatan reputasi
2.  Penurunan Biaya
o   Peningkatan produktivitas
o   Pengurangan biaya rework dan waste
o   Pengurangan biaya garansi
§  Kategori kualitas:
1.  Berbasis Pengguna    à bergantung pada pengguna
2.  Berbasis Manufaktur  à bergantung pada proses produksi
3.  Berbasis Produk
àIdentifikasi kualitas dimulai dari pengguna melalui penelitian.
àHasil penelitian ditransformasi menjadi atribut-atribut produk
àProses manufaktur di-set untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas produk dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
§  Dimensi kualitas:
o   Rancangan
·       Riset pasar
·       Konsep
·       Spesifikasi
o   Kesesuaian
·       Teknologi
·       SDM
·       Manajemen
o   Ketersediaan
·       Logistik
·       Reliabilitas
·       Perawatan
o   Layanan
·       Ketepatan
·       Kompetensi
·       Integritas

BIAYA KUALITAS (COQ: Cost of Quality)
4 kategori biaya kualitas:
§  Prevention Cost: biaya untuk mereduksi kerusakan komponen atau jasa (misalnya: melalui pelatihan)
§  Appraisal Cost: biaya untuk evaluasi produk, proses, komponen, jasa (contoh: biaya pengujian laboratorium)
§  Internal Failure: biaya yang ditimbulkan oleh proses produksi, seperti: scrap, rework, dan down-time.
§  External Failure: biaya yang timbul setelah delivery.

TQM

Adalah pengelolaan kualitas secara menyeluruh dari upstream hingga downstream.
6 konsep program TQM:
1.  Continuous Improvement:
o   Terhadap 4M 1S: man, machine, material, mechanism, supplier.
o   Model-model perbaikan berkelanjutan:
·       PDCA (Plan, Do, Check, Act)
·       Kaizen: perbaikan berkelanjutan ala jepang
·       Zero defect
·       Six Sigma
2.  Pemberdayaan karyawan
à melibatkan karyawan pada setiap mata rantai proses produksi.
à Contoh: Total Productive Maintenance (TPM).
3.  Benchmarking
o   adalah pengembangan patokan untuk standar produk, biaya, kualitas, kebiasaan, dll.
o   Benchmarking seringkali juga menggunakan best practice dari perusahaan lain.
4.  JIT
o   Prinsip: memproduksi dan men-deliver produk pada saat dibutuhkan.
o   Fungsi JIT:
·       Mengurangi biaya kualitas
ü produk defect seringkali muncul sebagai akibat penyimpanan/persediaan
·       Memperbaiki kualitas
ü Lead-time yang kecil mempercepat pengungkapan kesalahan.
·       Mengurangi persediaan
5.  Metode Taguchi
o   Trigger: masalah kualitas hampir selalu disebabkan oleh desain produk dan desain proses yang buruk.
o   3 Konsep perbaikan kualitas:
·       Robust quality: menghilangkan pengaruh lebih baik daripada menghilangkan penyebab. Jika pengaruh lingkungan hilang, maka variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan merusak kualitas secara keseluruhan.
·       Quality lost function (QLF)
Mengidentifikasi semua biaya yang terkait dengan kualitas buruk untuk menunjukkan tingkat kerugian bagi masyarakat.
·       Target-oriented quality
Secara berkelanjutan menjaga kualitas produk sesuai dengan target spesifikasi.
                  L    = kerugian pada masyarakat
                  D    = jarak dari target
                  C    = biaya deviasi

6.  Tool-tool TQM
o   Lembar pengecekan (Check sheet)
Form untuk mencatat data.

JAM
CACAT
1
2
3
4
5
6
7
8
A
l
ll
-
l
lll
l
l
ll
B
-
ll
lll
l
-
-
l
l
C
ll
l
l
l
lll
ll
ll
Lll

o   Scatter diagram
Diagram untuk menunjukkan hubungan antar 2 variabel.
o   Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) / diagram ishikawa / diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram)
à Adalah teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas.
o   Diagram Pareto (Pareto Chart)
Adalah sebuah cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah tertentu yang sedikit tetapi kritis dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting.
o   Diagram Alir (Flow Chart)
Adalah diagram balok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau system.
o   Histogram
Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.

o   Statistical Process Control (SPC)

STATISTICAL PROCESS CONTROL
§  Adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk mengawasi standar proses, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan ketika sebuah produk atau jasa sedang dalam proses produksi.
à SPC: teknik yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah proses.
§  Sumber variasi:
·       Alamiah (natural): disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan random.
·       Buatan: disebabkan oleh kesalahan desain atau proses, seperti penggunaan mesin, setting mesin, karyawan tidak terlatih, bahan baku yang berbeda, dll.
§  Tujuan sistem pengendalian proses: untuk memberikan peringatan statistik bila terdapat variasi buatan.
§  Tugas manajer operasi:
1.  memastikan bahwa proses berada dalam kendali statistik dan hanya memiliki variasi alamiah.
2.  mengenali dan menghilangkan variasi buatan.
§  Bagan kendali (control chart): untuk membantu membedakan variasi alamiah terhadap variasi buatan.
§  Jenis-jenis bagan kendali:
·       Bagan kendali untuk variabel (berat, panjang, volume) à I, R.
·       Bagan kendali untuk atribut (sukses – gagal, bagus – defect, benar – salah) à N, O.

BAGAN KENDALI UNTUK VARIABEL
§  Jenis-jenis bagan kendali untuk variabel:
·       Bagan kendali mean
·       Bagan kendali dispersi 
§  Batas Kendali Mean
·       Menggunakan parameter simpangan baku
Untuk tingkat kepercayaan 95,45% à z = 2
Untuk tingkat kepercayaan 99,73% à z = 3

·       Menggunakan parameter jangkauan (R)
à menggunakan tabel referensi range (bisa dilihat di berbagai buku tentang Quality Control).
A2 : lihat tabel faktor rata-rata dan jangkauan untuk 3 sigma berikut:
n
Faktor rata-rata, A2
Jangkauan Atas, D4
Jangkauan Bawah, D3
2
1,880
3,268
0
3
1,023
2,574
0
4
0,729
2,282
0
5
0,577
2,115
0
6
0,483
2,004
0
7
0,419
1,924
0,076
8
0,373
1,864
0,136
9
0,337
1,816
0,184
10
0,308
1,777
0,223
11
0,266
1,716
0,284

§  Bagan kendali mean:


§  Batas Kendali Dispersi
à menggunakan parameter jangkauan (R)
§  Membandingkan bagan kendali Mean dan Dispersi
KASUS I:

KASUS II:

SOAL 1
Diketahui hasil sampel berat semen masing-masing sebanyak 4 zak yang diambil dari lini produksi akhir setiap jam sebanyak 10 kali pengambilan sebagai berikut:

Berat (dalam kg)
Pak ke-
Jam 1
Jam 2
Jam 3
Jam 4
Jam 5
Jam 6
Jam 7
Jam 8
Jam 9
Jam 10
1
40,20
40,00
40,13
39,93
40,10
40,00
39,99
40,10
40,04
40,00
2
40,01
40,10
40,98
39,59
40,00
40,00
39,98
40,06
39,94
39,95
3
39,89
40,12
40,00
40,01
40,29
40,01
39,99
39,87
40,08
40,05
4
40,00
40,21
40,99
39,95
40,87
39,99
40,02
40,00
39,98
40,00
Jika data historis menunjukkan bahwa simpangan baku populasi adalah 0,05 kg dan digunakan tingkat kepercayaan 99,73%, maka tentukanlah:
1.  Bagan kendali rata-rata
a.  dengan simpangan baku
b.  dengan jangkauan
2.  Bagan kendali dispersi


BAGAN KENDALI UNTUK ATRIBUT
§  Jenis bagan kendali untuk atribut:
·       Bagan p : mengukur persentase / proporsi gagal
·       Bagan c : mengukur kuantitas gagal dalam interval waktu tertentu atau dimensi tertentu.
Bagan p
§  Atribut sukses – gagal berdistribusi binomial.
§  Distribusi binomial:

    
§  Untuk ukuran sampel besar, distribusi binomial didekati dengan distribusi normal.
§  Batas kendali bagan p:
               ;      n: ukuran setiap sampel

SOAL 2
Diketahui jumlah salah input dari setiap 100 input yang dijadikan pengamatan kepada 20 orang karyawan administrasi adalah sebagai berikut:
Karyawan ke-
Kesalahan input
Karyawan ke-
Kesalahan input
1
6
11
6
2
5
12
1
3
0
13
8
4
1
14
7
5
4
15
5
6
2
16
4
7
5
17
11
8
3
18
3
9
3
19
0
10
2
20
4
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99.73%, tentukanlah karyawan mana yang berada di luar batas kendali!
Jawab:
1.  Tentukan proporsi salah input untuk masing-masing karyawan:
2.  Buat bagan kendali
3.  Buat plot proporsi salah untuk masing-masing karyawan pada bagan kendali.

SOAL 3
Hasil pengamatan sampel DNA sebanyak 100 sampel setiap pengamatan selama 10 hari terakhir memberikan banyaknya cacat sebagai berikut:
Hari ke-
Jumlah Cacat
1
7
2
6
3
6
4
9
5
5
6
6
7
0
8
8
9
9
10
1

a)  Buatlah bagan kendali 3 sigma.
b)  Jika 3 hari kedepan diperoleh jumlah cacat sebanyak 12, 5, dan 13, apakah proses masih berada dalam kendali?

Bagan c
§  Muculnya sejumlah kuantitas tertentu dalam interval waktu tertentu atau dalam suatu dimensi tertentu pada umumnya berdistribusi Poisson.
§  Distribusi poisson:
x = 0, 1, 2, ...
l : banyaknya kejadian dalam interval waktu tertentu atau dimensi tertentu.
§  Bagan c didasarkan atas distribusi Poisson.
§  Batas kendali bagan c:
          
: rata-rata gagal dalam interval waktu tertentu atau dimensi tertentu.

SOAL 4
Dalam 10 hari terakhir, PT. PLN mendapatkan pengaduan gangguan sebanyak: 4, 9, 12, 2, 8,1, 17, 8, 5, 5 secara berturut-turut. Dengan tingkat kepercayaan 95%, tentukanlah pada hari ke berapa saja jumlah pengaduan itu di luar kendali!

KAPABILITAS PROSES
§  SPC bertujuan untuk menjaga agar proses tetap berada dalam kendali statistik.
§  Proses yang berada dalam kendali statistik tidak selalu berarti sesuai dengan spesifikasi desain yang telah ditetapkan.
à ingat: spesifikasi desain salah satunya ditentukan oleh keinginan konsumen.
§  Kapabilitas proses: kemampuan proses dalam memenuhi spesifikasi desain yang telah ditetapkan.
§  Jenis ukuran kemampuan proses:
·       Rasio kapabilitas proses (Cp)
·       Indeks kapabilitas proses (Cpk)

RASIO KAPABILITAS PROSES (Cp)
§  Proses dikatakan kapabel jika berada dalam ± 3 standar deviasi dari rata-rata proses.
à rentangan total adalah 6 sigma.
§  Jadi, proses dikatakan kapabel jika selisih antara spesifikasi atas dan spesifikasi bawah harus ≥ 6.
§  Kesimpulan: proses yang kapabel adalah proses yang mempunyai indeks Cp ≥ 1.
§  Contoh:
Jika diketahui spesifikasi desain yang memenuhi harapan konsumen mengenai proses klaim asuransi adalah 210 ± 3 menit, dan simpangan baku populasi (s) = 0,516 menit, maka:
§  Cp = 1; artinya: hanya ada 27 unsur dari 10.000 unsur yang berada di luar spesifikasi desain yang ditetapkan.
à gunakan persamaan:
§  Cp = 2; artinya: hanya ada 34 unsur dari 10.000.000 unsur yang berada di luar spesifikasi desain yang ditetapkan.
§  Cp = 1.33; artinya?
§  Cp tidak berhubungan dengan seberapa baik rata-rata output sebuah proses terhadap nilai targetnya (nilai tengah), melainkan berhubungan dengan ukuran dispersi output sebuah proses terhadap nilai toleransinya.

INDEKS KAPABILITAS PROSES (Cpk)
§  Adalah indeks untuk membandingkan spesifikasi desain yang ditetapkan (melalui spesifikasi atas dan spesifikasi bawah) terhadap nilai faktual.

: rata-rata proses faktual
s : simpangan baku populasi proses faktual
§  Contoh:
Perusahaan Anda yang menetapkan standar Cpk = 1 untuk mesin injeksi warna mendapatkan tawaran mesin baru dari pemasok. Anda menetapkan spesifikasi mesin adalah rata-rata injeksi (µ) = 12 ml dengan simpangan baku (s) = 0,05 ml. Jika hasil percobaan oleh teknisi Anda terhadap mesin baru tersebut memberikan hasil rata-rata injeksi () sebesar 12,07 ml dengan simpangan baku 0.04 ml, apakah mesin baru tersebut akan Anda terima (sesuai dengan spesifikasi Anda)?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back
to top