MANAJEMEN KUALITAS
§ Kualitas: keseluruhan fitur dan karakteristik produk yang mampu memuaskan kebutuhan tangible dan intangible para pengguna produk (konsumen).
§ Efek Peningkatan kualitas:
1. Keuntungan Penjualan
o Peningkatan respon
o Harga yang lebih tinggi
o Peningkatan reputasi
2. Penurunan Biaya
o Peningkatan produktivitas
o Pengurangan biaya rework dan waste
o Pengurangan biaya garansi
§ Kategori kualitas:
1. Berbasis Pengguna à bergantung pada pengguna
2. Berbasis Manufaktur à bergantung pada proses produksi
3. Berbasis Produk
àIdentifikasi kualitas dimulai dari pengguna melalui penelitian.
àHasil penelitian ditransformasi menjadi atribut-atribut produk
àProses manufaktur di-set untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas produk dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
§ Dimensi kualitas:
o Rancangan
· Riset pasar
· Konsep
· Spesifikasi
o Kesesuaian
· Teknologi
· SDM
· Manajemen
o Ketersediaan
· Logistik
· Reliabilitas
· Perawatan
o Layanan
· Ketepatan
· Kompetensi
· Integritas
BIAYA KUALITAS (COQ: Cost of Quality)
4 kategori biaya kualitas:
§ Prevention Cost: biaya untuk mereduksi kerusakan komponen atau jasa (misalnya: melalui pelatihan)
§ Appraisal Cost: biaya untuk evaluasi produk, proses, komponen, jasa (contoh: biaya pengujian laboratorium)
§ Internal Failure: biaya yang ditimbulkan oleh proses produksi, seperti: scrap, rework, dan down-time.
§ External Failure: biaya yang timbul setelah delivery.
TQM
Adalah pengelolaan kualitas secara menyeluruh dari upstream hingga downstream.
6 konsep program TQM:
1. Continuous Improvement:
o Terhadap 4M 1S: man, machine, material, mechanism, supplier.
o Model-model perbaikan berkelanjutan:
· PDCA (Plan, Do, Check, Act)
· Kaizen: perbaikan berkelanjutan ala jepang
· Zero defect
· Six Sigma
2. Pemberdayaan karyawan
à melibatkan karyawan pada setiap mata rantai proses produksi.
à Contoh: Total Productive Maintenance (TPM).
3. Benchmarking
o adalah pengembangan patokan untuk standar produk, biaya, kualitas, kebiasaan, dll.
o Benchmarking seringkali juga menggunakan best practice dari perusahaan lain.
4. JIT
o Prinsip: memproduksi dan men-deliver produk pada saat dibutuhkan.
o Fungsi JIT:
· Mengurangi biaya kualitas
ü produk defect seringkali muncul sebagai akibat penyimpanan/persediaan
· Memperbaiki kualitas
ü Lead-time yang kecil mempercepat pengungkapan kesalahan.
· Mengurangi persediaan
5. Metode Taguchi
o Trigger: masalah kualitas hampir selalu disebabkan oleh desain produk dan desain proses yang buruk.
o 3 Konsep perbaikan kualitas:
· Robust quality: menghilangkan pengaruh lebih baik daripada menghilangkan penyebab. Jika pengaruh lingkungan hilang, maka variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan merusak kualitas secara keseluruhan.
· Quality lost function (QLF)
Mengidentifikasi semua biaya yang terkait dengan kualitas buruk untuk menunjukkan tingkat kerugian bagi masyarakat.
· Target-oriented quality
Secara berkelanjutan menjaga kualitas produk sesuai dengan target spesifikasi.
L = kerugian pada masyarakat
D = jarak dari target
C = biaya deviasi
6. Tool-tool TQM
o Lembar pengecekan (Check sheet)
Form untuk mencatat data.
| JAM | |||||||
CACAT | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
A | l | ll | - | l | lll | l | l | ll |
B | - | ll | lll | l | - | - | l | l |
C | ll | l | l | l | lll | ll | ll | Lll |
o Scatter diagram
Diagram untuk menunjukkan hubungan antar 2 variabel.
o Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram) / diagram ishikawa / diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram)
à Adalah teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas.
o Diagram Pareto (Pareto Chart)
Adalah sebuah cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah tertentu yang sedikit tetapi kritis dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting.
o Diagram Alir (Flow Chart)
Adalah diagram balok yang secara grafis menerangkan sebuah proses atau system.
o Histogram
Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi.
o Statistical Process Control (SPC)
STATISTICAL PROCESS CONTROL
§ Adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk mengawasi standar proses, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan ketika sebuah produk atau jasa sedang dalam proses produksi.
à SPC: teknik yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah proses.
§ Sumber variasi:
· Alamiah (natural): disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan random.
· Buatan: disebabkan oleh kesalahan desain atau proses, seperti penggunaan mesin, setting mesin, karyawan tidak terlatih, bahan baku yang berbeda, dll.
§ Tujuan sistem pengendalian proses: untuk memberikan peringatan statistik bila terdapat variasi buatan.
§ Tugas manajer operasi:
1. memastikan bahwa proses berada dalam kendali statistik dan hanya memiliki variasi alamiah.
2. mengenali dan menghilangkan variasi buatan.
§ Bagan kendali (control chart): untuk membantu membedakan variasi alamiah terhadap variasi buatan.
§ Jenis-jenis bagan kendali:
· Bagan kendali untuk variabel (berat, panjang, volume) à I, R.
· Bagan kendali untuk atribut (sukses – gagal, bagus – defect, benar – salah) à N, O.
BAGAN KENDALI UNTUK VARIABEL
§ Jenis-jenis bagan kendali untuk variabel:
· Bagan kendali mean
· Bagan kendali dispersi
§ Batas Kendali Mean
· Menggunakan parameter simpangan baku
Untuk tingkat kepercayaan 95,45% à z = 2
Untuk tingkat kepercayaan 99,73% à z = 3
· Menggunakan parameter jangkauan (R)
à menggunakan tabel referensi range (bisa dilihat di berbagai buku tentang Quality Control).
A2 : lihat tabel faktor rata-rata dan jangkauan untuk 3 sigma berikut:
n | Faktor rata-rata, A2 | Jangkauan Atas, D4 | Jangkauan Bawah, D3 |
2 | 1,880 | 3,268 | 0 |
3 | 1,023 | 2,574 | 0 |
4 | 0,729 | 2,282 | 0 |
5 | 0,577 | 2,115 | 0 |
6 | 0,483 | 2,004 | 0 |
7 | 0,419 | 1,924 | 0,076 |
8 | 0,373 | 1,864 | 0,136 |
9 | 0,337 | 1,816 | 0,184 |
10 | 0,308 | 1,777 | 0,223 |
11 | 0,266 | 1,716 | 0,284 |
§ Bagan kendali mean:
§ Batas Kendali Dispersi
à menggunakan parameter jangkauan (R)
§ Membandingkan bagan kendali Mean dan Dispersi
KASUS I:
KASUS II:
SOAL 1
Diketahui hasil sampel berat semen masing-masing sebanyak 4 zak yang diambil dari lini produksi akhir setiap jam sebanyak 10 kali pengambilan sebagai berikut:
| Berat (dalam kg) | |||||||||
Pak ke- | Jam 1 | Jam 2 | Jam 3 | Jam 4 | Jam 5 | Jam 6 | Jam 7 | Jam 8 | Jam 9 | Jam 10 |
1 | 40,20 | 40,00 | 40,13 | 39,93 | 40,10 | 40,00 | 39,99 | 40,10 | 40,04 | 40,00 |
2 | 40,01 | 40,10 | 40,98 | 39,59 | 40,00 | 40,00 | 39,98 | 40,06 | 39,94 | 39,95 |
3 | 39,89 | 40,12 | 40,00 | 40,01 | 40,29 | 40,01 | 39,99 | 39,87 | 40,08 | 40,05 |
4 | 40,00 | 40,21 | 40,99 | 39,95 | 40,87 | 39,99 | 40,02 | 40,00 | 39,98 | 40,00 |
Jika data historis menunjukkan bahwa simpangan baku populasi adalah 0,05 kg dan digunakan tingkat kepercayaan 99,73%, maka tentukanlah:
1. Bagan kendali rata-rata
a. dengan simpangan baku
b. dengan jangkauan
2. Bagan kendali dispersi
BAGAN KENDALI UNTUK ATRIBUT
§ Jenis bagan kendali untuk atribut:
· Bagan p : mengukur persentase / proporsi gagal
· Bagan c : mengukur kuantitas gagal dalam interval waktu tertentu atau dimensi tertentu.
Bagan p
§ Atribut sukses – gagal berdistribusi binomial.
§ Distribusi binomial:
§ Untuk ukuran sampel besar, distribusi binomial didekati dengan distribusi normal.
§ Batas kendali bagan p:
; n: ukuran setiap sampel
SOAL 2
Diketahui jumlah salah input dari setiap 100 input yang dijadikan pengamatan kepada 20 orang karyawan administrasi adalah sebagai berikut:
Karyawan ke- | Kesalahan input | Karyawan ke- | Kesalahan input |
1 | 6 | 11 | 6 |
2 | 5 | 12 | 1 |
3 | 0 | 13 | 8 |
4 | 1 | 14 | 7 |
5 | 4 | 15 | 5 |
6 | 2 | 16 | 4 |
7 | 5 | 17 | 11 |
8 | 3 | 18 | 3 |
9 | 3 | 19 | 0 |
10 | 2 | 20 | 4 |
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99.73%, tentukanlah karyawan mana yang berada di luar batas kendali!
Jawab:
1. Tentukan proporsi salah input untuk masing-masing karyawan:
2. Buat bagan kendali
3. Buat plot proporsi salah untuk masing-masing karyawan pada bagan kendali.
SOAL 3
Hasil pengamatan sampel DNA sebanyak 100 sampel setiap pengamatan selama 10 hari terakhir memberikan banyaknya cacat sebagai berikut:
Hari ke- | Jumlah Cacat |
1 | 7 |
2 | 6 |
3 | 6 |
4 | 9 |
5 | 5 |
6 | 6 |
7 | 0 |
8 | 8 |
9 | 9 |
10 | 1 |
a) Buatlah bagan kendali 3 sigma.
b) Jika 3 hari kedepan diperoleh jumlah cacat sebanyak 12, 5, dan 13, apakah proses masih berada dalam kendali?
Bagan c
§ Muculnya sejumlah kuantitas tertentu dalam interval waktu tertentu atau dalam suatu dimensi tertentu pada umumnya berdistribusi Poisson.
§ Distribusi poisson:
x = 0, 1, 2, ...
l : banyaknya kejadian dalam interval waktu tertentu atau dimensi tertentu.
§ Bagan c didasarkan atas distribusi Poisson.
§ Batas kendali bagan c:
: rata-rata gagal dalam interval waktu tertentu atau dimensi tertentu.
SOAL 4
Dalam 10 hari terakhir, PT. PLN mendapatkan pengaduan gangguan sebanyak: 4, 9, 12, 2, 8,1, 17, 8, 5, 5 secara berturut-turut. Dengan tingkat kepercayaan 95%, tentukanlah pada hari ke berapa saja jumlah pengaduan itu di luar kendali!
KAPABILITAS PROSES
§ SPC bertujuan untuk menjaga agar proses tetap berada dalam kendali statistik.
§ Proses yang berada dalam kendali statistik tidak selalu berarti sesuai dengan spesifikasi desain yang telah ditetapkan.
à ingat: spesifikasi desain salah satunya ditentukan oleh keinginan konsumen.
§ Kapabilitas proses: kemampuan proses dalam memenuhi spesifikasi desain yang telah ditetapkan.
§ Jenis ukuran kemampuan proses:
· Rasio kapabilitas proses (Cp)
· Indeks kapabilitas proses (Cpk)
RASIO KAPABILITAS PROSES (Cp)
§ Proses dikatakan kapabel jika berada dalam ± 3 standar deviasi dari rata-rata proses.
à rentangan total adalah 6 sigma.
§ Jadi, proses dikatakan kapabel jika selisih antara spesifikasi atas dan spesifikasi bawah harus ≥ 6.
§ Kesimpulan: proses yang kapabel adalah proses yang mempunyai indeks Cp ≥ 1.
§ Contoh:
Jika diketahui spesifikasi desain yang memenuhi harapan konsumen mengenai proses klaim asuransi adalah 210 ± 3 menit, dan simpangan baku populasi (s) = 0,516 menit, maka:
§ Cp = 1; artinya: hanya ada 27 unsur dari 10.000 unsur yang berada di luar spesifikasi desain yang ditetapkan.
à gunakan persamaan:
§ Cp = 2; artinya: hanya ada 34 unsur dari 10.000.000 unsur yang berada di luar spesifikasi desain yang ditetapkan.
§ Cp = 1.33; artinya?
§ Cp tidak berhubungan dengan seberapa baik rata-rata output sebuah proses terhadap nilai targetnya (nilai tengah), melainkan berhubungan dengan ukuran dispersi output sebuah proses terhadap nilai toleransinya.
INDEKS KAPABILITAS PROSES (Cpk)
§ Adalah indeks untuk membandingkan spesifikasi desain yang ditetapkan (melalui spesifikasi atas dan spesifikasi bawah) terhadap nilai faktual.
: rata-rata proses faktual
s : simpangan baku populasi proses faktual
§ Contoh:
Perusahaan Anda yang menetapkan standar Cpk = 1 untuk mesin injeksi warna mendapatkan tawaran mesin baru dari pemasok. Anda menetapkan spesifikasi mesin adalah rata-rata injeksi (µ) = 12 ml dengan simpangan baku (s) = 0,05 ml. Jika hasil percobaan oleh teknisi Anda terhadap mesin baru tersebut memberikan hasil rata-rata injeksi () sebesar 12,07 ml dengan simpangan baku 0.04 ml, apakah mesin baru tersebut akan Anda terima (sesuai dengan spesifikasi Anda)?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar