Kamis, 05 Juli 2012

Manajemen Persediaan


MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

§  Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga diperoleh biaya yang optimal.
§  Berikan contoh-contoh persediaan di berbagai organisasi!
§  Jenis-jenis persediaan:
1.  Persediaan Bahan Mentah (Raw Material).
2.  Persediaan Barang Dalam Proses (Working in Process/ WIP).
3.  Persediaan MRO (Maintenance-Repair-Operating)
4.  Persediaan Barang Jadi (Finished Goods).


The Material Flow Cycle
 
Input Wait for      Wait to        Move Wait in queue       Setup    Run        Output
          inspection   be moved    time   for operator          time   time
 
 




§  Fungsi Persediaan
1.  Untuk memberikan stok agar dapat mengantisipasi permintaan yang berfluktuasi.
2.  Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
3.  Untuk memperoleh keuntungan dari diskon berdasar kuantitas.
4.  Untuk hedging terhadap inflasi dan perubahan harga.
5.  Untuk menghindari kekurangan stok yang dapat berfluktuasi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, ketidaktepatan pengiriman, dll.
6.  Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.
§  Cara mengelola persediaan:
1.  Analisis ABC
2.  Pencatatan Akurat
3.  Penghitungan Berkala

ANALISIS ABC
§  Analisis ABC membagi persediaan menjadi 3 kategori berdasarkan nilai uang per tahun (prinsip pareto):
1.  Kategori A: persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya tinggi (bisa mencapai 70% hingga 80% dari total penggunaan uang), tetapi biasanya volumenya kecil (misalnya hanya 15%).
2.  Kategori B: persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya sedang, tetapi biasanya volumenya sedang.
3.  Kategori C: persediaan yang jumlah nilai uang per tahunnya rendah (misalnya hanya 5%), tetapi biasanya volumenya besar (misalnya 50% ­- 60%).

Ilustrasi:
NOMOR PERSEDIAAN
PERSENTASE JML PERSEDIAAN
VOLUME TAHUNAN
BIAYA PER UNIT
NILAI UANG PER TAHUN
PERSENTASE NILAI UANG

KELAS
X01
20%
1000
90
90.000
36,76%
67%
A
X02
500
150
75.000
30,64%
A
X03
30%
1500
25
37.500
15,32%
27%
B
X04
400
40
16.000
6,54%
B
X05
1000
12
12.000
4,90%
B
X06
50%
600
15
9.000
3,68%
6%
C
X07
2000
1
2.000
0,82%
C
X08
200
9
1.800
0,74%
C
X09
1200
1
1.200
0,49%
C
X10
300
1
300
0,12%
C


8700

244.800
100,00%
100%




Kebijakan yang mungkin diambil atas dasar analisis ABC:
1.       Sumberdaya yang dibelanjakan untuk pengembangan pemasok bagi barang A lebih besar dari barang B dan C.
2.       Barang A harus memiliki kontrol persediaan fisik yang lebih ketat.
3.       Prediksi barang A harus lebih valid daripada B dan C.

Hal yang diperhatikan dalam model pengendalian persediaan:
§  Jenis Permintaan: Dependen atau Independen
§  Biaya Persediaan:
1.  Biaya Penyimpanan (holding cost) yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan penyimpanan atau penahanan (carrying) persediaan sepanjang waktu tertentu. Oleh karena itu biaya ini mencakup biaya yang berkaitan dengan gudang, seperti asuransi, penambahan staff, pembayaran bunga, listrik
2.  Biaya Pemesanan (ordering cost) mencakup biaya-biaya pasokan, formulir, pemrosesan pesanan, tenaga para pekerja.
3.  Biaya pemasangan (set up cost) adalah biaya-biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan. Dapat diefisienkan apabila pemesanan dilakukan secara elektronik. Dalam banyak operasi, biaya pemasangan secara erat berhubungan dengan waktu pemasangan (set up time)
§  Holding cost bervariasi tergantung pada jenis bisnis, lokasi, dan suku bunga. Umumnya lebih besar dari 15%. Untuk item-item berteknologi tinggi, biaya ini bisa mencapai lebih dari 50%.

MODEL PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MODEL
§  Tujuan model EOQ: meminimalkan biaya total melalui minimasi biaya pemesanan untuk persediaan.
§  Identifikasilah biaya-biaya yang muncul dalam pemesanan barang!
§  Untuk meminimalkan biaya pemesanan dilakukan dengan cara mencari kuantitas pesan yang optimal dan menentukan kapan sehatrusnya pemesanan dilakukan.
§  Asumsi model EOQ:
1.  Pemintaan diketahui, konstan, dan independen.
2.  Lead time diketahui dan konstan.
3.  Penerimaan bersifat seketika dan lengkap.
4.  Tidak ada diskon.
5.  Biaya yang terjadi hanya biaya set-up (pemesanan, pemasangan) dan biaya penyimpanan (biaya gudang)
6.  Tidak terjadi kehabisan stok bilamana pemesanan dilakukan pada saat yang tepat.
§  Biaya pemesanan (sesuai asumsi):
1.  Biaya set-up
2.  Biaya simpan/menahan/membawa (carrying/holding cost)
§  Grafik pemakaian persediaaan dari waktu ke waktu:

§  Cara meminimalkan biaya persediaan:
§  Tahapan untuk mencari kuantitas pemesanan yang optimal (yang meminimalkan biaya pemesanan):
1.  Mengembangkan persamaan untuk biaya set-up.
2.  Mengembangkan persamaan untuk biaya penyimpanan
3.  Menetapkan biaya pemasangan sama dengan biaya penyimpanan
4.  Mengembangkan persamaan untuk mendapatkan kuantitas pemesanan yang optimal.

§  Notasi yang digunakan:
Q = Kuantitas barang setiap pemesanan (unit)
Q * = Kuantitas optimal barang per pemesanan (EOQ)
D =  Kuantitas permintaan tahunan barang persediaan (unit)
S = Biaya set-up untuk setiap pemesanan
H = Biaya simpan (Holding) per unit per tahun
§  Pengembangan model EOQ:
1.  Biaya set-up tahunan =
(Frekuensi pemesanan dalam setahun) X (Biaya set-up per pemesanan)
Biaya set-up per tahun =
2.  Biaya simpan per tahun =
(Rata-rata tingkat persediaan) X (Biaya simpan per unit per tahun)
Biaya simpan per tahun=???
3.  ???
4.  Q* = ???
§  Frekuensi pemesanan per tahun (N) =???
§  Waktu antar pemesanan yang diperkirakan (T) = ???
§  Biaya Tahunan Total (TC) = Biaya Set-up Tahunan + Biaya Simpan Tahunan.

SOAL 1:
Perusahaan XYZ dalam hal persediaan kertas fotocopy mempunyai karakteristik sebagai berikut:
§  Permintaan = 800 unit per bulan
§  Biaya pemesanan = Rp. 20.000 per pemesanan
§  Biaya penyimpanan = Rp. 25 per unit per tahun.
Tentukanlah:
a)  EOQ
b)  Biaya tahunan total (TC)
c)   Frekuensi pemesanan per tahun (N)
d)  Waktu antar pemesanan yang diperkirakan (T)


REORDER POIN (ROP)
§  ROP menunjukkan tingkat persediaan pada saat mana harus dilakukan pemesanan ulang.

§  ROP= (Kuantitas permintaan per hari) X Lead-time
ROP = d X L

SOAL 2
Melanjutkan soal no 1, jika jumlah hari kerja dalam setahu adalah 250 hari, dan rata-rata pengiriman pesanan memerlukan waktu 3 hari, tentukanlah berapa jumlah persediaan yang masih tersisa di mana saat itu harus dilakukan pemesanan ulang?

PRODUCTION ORDER QUANTITY (POQ) MODEL

§  Dalam model EOQ, pesanan untuk persediaan diterima secara seketika dan lengkap ketika persediaan = 0.
§  POQ: tidak semua asumsi model persediaan EOQ dipenuhi.
§  POQ sesuai diterapkan di lingkungan produksi, karena:
1.  Pada proses produksi persediaan terus-menerus mengalir.
2.  Saat unit diproduksi juga di-deliver secara sekaligus.

§  Model POQ:
Q = kuantitas barang setiap pemesanan
H = Biaya simpan per unit per tahun.
p = Tingkat produksi harian
d = Tingkat permintaan/pemakaian harian
t  = Lama waktu produksi (dalam hari)

1.  Biaya simpan tahunan =
(Tingkat persediaan rata-rata) X H
2.  Tingkat persediaan rata-rata =
(Tingkat persediaan maksimum)/2
3.  Tingkat persediaan maksimum =
(Produksi total selama waktu produksi) – (Penggunaan total selama waktu produksi)
Produksi total selama waktu produksi = pt
Produksi total selama waktu produksi = Kuantitas barang setiap pemesanan (Q)
à Q = pt          à t = Q/p
Penggunaan total selama waktu produksi = dt
Tingkat persediaan maksimum =
                                                  =
4.  Biaya simpan per tahun = Tingkat Persediaan Rata-rata X H.
5.  Biaya set-up =
6.  Biaya simpan = biaya set-up
à Q = ???

SOAL 3
Sebuah perusahaan produsen velg meramalkan permintaan tahunan sebesar 1000 unit dengan rata-rata permintaan 4 unit per hari. Tingkat produksi efisien adalah 8 unit per hari. Jika biaya set-up 10 dollar dan biaya penyimpanan 0,5 dollar per unit per tahun, tentukanlah kuantitas optimum per pemesanan.

SOAL 4
Perusahaan XYZ menghasilkan sebuah produk dengan permintaan tahunan 10.000 unit. Perusahaan beroperasi selama 200 hari per tahun, sehingga tingkat permintannya adalah 50  unit per hari. Produksi harian adalah 200 unit. Jika biaya simpan adalah 1 dollar per unit per tahun, dan biaya set-up 200 dollar, maka berapa ukuran batch yang optimum jika produk ingin diproduksi dalam satuan batch.

MODEL DISKON KUANTITAS
§  Diskon kuantitas: diskon / potongan harga yang diberikan ketika pembelian dilakukan dalam kuantitas yang besar.
§  Contoh tabel diskon:
No. Diskon
Pembelian
Diskon
Harga per Unit
1
< 100 unit
0%
Rp. 50.000,00
2
100 – 199
10%
Rp. 45.000,00
3
> 199
20%
Rp. 40.000,00
§  Apakah pembeli selalu tertarik pada diskon yang terbesar? Jelaskan!
§  Efek diskon:
o   Biaya produk menjadi lebih murah
o   Biaya pesan menjadi lebih murah
o   Biaya simpan meningkat
§  Persamaan biaya total dengan memasukkan biaya produk:
              di mana P : Harga produk
§  Dalam model diskon kuantitas, biaya simpan tidak lagi dihitung berdasarkan biaya simpan tetap per unit per tahun (H), melainkan menjadi biaya variabel yang merupakan fungsi dari persentase (I) terhadap harga produk per unit (P), jadi H = IP.
à biaya simpan = IP.
à
à
§  Contoh:
Pedagang buku kamus bahasa kawi mempunyai permintaan tahunan sebesar 500 eksemplar dengan harga beli seperti tabel di atas. Biaya pemesanan adalah Rp. 45.000 setiap pesan, dan biaya simpan (H) adalah 10% dari harga. Q* untuk masing-masing jenis:

Penyesuaian:
Q1 = 95        à tanpa penyesuaian
Q2 = 100      à tanpa penyesuaian
Q3 = 200      à dengan penyesuaian


Tabel keputusan:
No.
P
Q
BPT
S-thn
H-thn
TOTAL
1
50.000,00
95
25.000.000
236.842
237.500
25.474.342
2
45.000,00
100
22.500.000
225.000
225.000
22.950.000
3
40.000,00
200
20.000.000
112.500
400.000
20.512.500
P: Harga per unit
Q: kuantitas pesan
BPT: Biaya produk tahunan = PD
S-thn: Biaya pesan tahunan = SD/Q
H-thn: Biaya simpan tahunan = IP*Q/2

Kesimpulan:
Pilih diskon nomor 3.

SOAL 5
Sebuah bengkel otomotif membutuhkan 700 klep karet per bulan. Klep dipasok oleh dua perusahaan, yaitu MIR dan RIM. Daftar harga yang diberikan oleh kedua pemasok tersebut adalah sebagai berikut:
MIR
RIM
Kuantitas
Harga per Unit
Kuantitas
Harga per Unit
1 – 499
$16
1 – 399
$ 16,10
500 – 999
$15,5
400 – 799
$ 15,60
1000+
$15
800+
$ 15,10

Bila biaya pemesanan adalah $ 50 dan biaya simpan tahunan adalah $ 5 per unit, maka:
a)  Berapa kuantitas pesan ekonomis
b)  Pemasok mana yang harus dipilih? Mengapa?
c)  Berapa kuantitas pesan yang optimum dan berapa biaya tahunan total?

MODEL PERSEDIAAN DENGAN PERMINTAAN TIDAK PASTI
§  Asumsi: Pemintaan tidak diketahui
à ditetapkan menggunakan distribusi probabilitas.
§  Permintaan tidak diketahui dengan pasti: à muncul kemungkinan kekosongan persediaan.
§  Antisipasi untuk menutup kekosongan persediaan: menggu­nakan persedaiaan pengaman/penyangga (safety stock; ss).
§  Dengan safety stock à ROP berubah menjadi:
ROP = d · L + ss
d : permintaan harian
L: lead time pesanan
ss: safety stock
§  Berapa besarnya ss? Tergantung pada besarnya biaya kekosongan persediaan.
§  Biaya kekosongan persediaan: biaya yang timbul karena kehabisan stok.
§  Biaya kekosongan persediaan tahunan =
(jml. unit kekurangan)(probabilitas terjadinya kekurangan) (biaya kekurangan persediaan per unit)(frek. pemesanan per tahun).
§  Contoh:
Sebuah optik buka selama 360 hari kerja dalam setahun. Optik tersebut telah menghitung besarnya pemesanan frame kacamata optimal Q* adalah 1000 unit. Diketahui lead-time pemesanan adalah 3 hari, biaya simpan per unit per tahun adalah 5 ribu rupiah, dan biaya kekurangan persediaan sebagai akibat kehilangan laba penjualan adalah 40 ribu rupiah per unit. Jika frekuensi pemesanan adalah 2 bulan sekali, dan distribusi probabilitas persediaan adalah sebagaimana tabel di bawah ini, maka tentukanlah berapa ss yang harus ditetapkan?
Persediaan (Unit)
Probabilitas
30
0,2
40
0,2
50
0,3
60
0,2
70
0,1

1,0
Jawab
1.  Hitung ROP à 50
2.  Tentukan besar penjualan yang mungkin yang lebih besar dari ROP à 60 dan 70
3.  Tentukan beberapa ss alternatif. à 0, 10, 20
4.  Tentukan kekurangan persediaan yang mungkin untuk masing-masing ss.
Ss = 0 à terjual 60: kurang 10, terjual 70: kurang 20
Ss= 10 à terjual 60: tidak masalah, terjual 70: kurang 10
Ss = 20 à terjual 60: tidak masalah, terjual 70: tidak masalah
5.  Hitung besarnya biaya simpan tambahan untuk setiap ss yang mungkin.
Ss = 0 à biaya simpan tambahan = 0 * 5 ribu = 0
Ss = 10 à ?
Ss = 20 à ?
6.  Hitung besarnya biaya kekosongan persediaan untuk masing-masing ss.
Ss = 0 à (10)(0,2)(40 rb)(frek pesan) + (20)(0,1)(40 rb) (frek pesan).
Ss = 10 à
Ss = 20 à
7.  Hitung biaya total = poin 5 + poin 6
8.  Tentukan ss dengan biaya total minimal.

§  ROP untuk permintaan bersifat probabilistik:
à permintaan diasumsikan mengikuti distribusi normal.
ROP = permintaan yang diperkirakan selama lead time + ss
Permintaan yang diperkirakan selama lead time = µ
ROP =
ss = x - µ
Distribusi normal: à x - µ = Z ·s
    à ss = Z ·s

§  Contoh:
Diketahui permintaan rata-rata suatu produk selama lead time adalah 350 unit dengan simpangan baku 10 unit. Jika batas toleransi boleh terjadi kekosongan persediaan hanya 2,5%, tentukanlah ROP!

SOAL 1
Sebuah toko komputer mempunyai hari kerja 360 hari dalam setahun. Toko tersebut memesan chip RAM sebanyak 3600 unit setiap 72 hari sekali. Jika lead time pemesanan adalah 2 hari, biaya simpan adalah 10 ribu rupiah per unit per tahun, dan besarnya kerugian akibat kekosongan persediaan adalah 10 ribu rupiah per unit, maka tentukanlah besarnya safety stock bilamana diberikan distribusi probabilitas persediaan sebagai berikut:
Persediaan (Unit)
Probabilitas
0
0,1
50
0,2
100
0,4
150
0,2
200
0,1

1,0


SOAL 2
Diketahui penggunaan rata-rata kertas fotocopy selama lead time adalah 60 rim dengan simpangan baku 7 rim. Untuk menjaga tingkat persediaan sebesar 90%, maka:
a)  tentukan persediaan pengaman yang Anda rekomendasikan.
b)  Tentukan titik pemesanan ulang!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back
to top