A. Pendahuluan
Standar unit adalah dasar atau
fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun. Guna menentukan biaya standar unit
untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat :
1.
Jumlah input yang seharusnya digunakan per unit
output (keputusan kuantitas)
2.
Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas
input yang digunakan (keputusan harga).
Keputusan kuantitas
menghasilkan standar kuantitas, dan
keputusan harga menghasilkan standar
harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar
ini : standar kuantitas x standar harga.
Dua alasan mengapa sistem
biaya standar diterapkan adalah untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian,
serta untuk memfasilitasi perhitungan biaya produk. Standar unit adalah syarat
fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem
perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran
membandingkan biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan, dengan
menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya sesungguhnya dan yang
direncanakan untuk tingkat aktivitas sesungguhnya.
B. Biaya Produk Standar
Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya
dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk
ketiga harga pokok produksi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead. Dengan menggunakan biaya-biaya ini, biaya standar per unit dihitung.
Lembar biaya standar memberikan rincian yang menggarisbawahi biaya standar per
unit.
Lembar biaya standar juga
menyatakan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi
satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung
jumlah total input yang dimungkinkan untuk output sesungguhnya. Penghitungan
ini adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi.
Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan
baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung.
Rumus :
SQ = Standar kuantitas unit
x Output sesungguhnya
SH =
Standar tenaga kerja unit x Output sesungguhnya
SQ = Standard quantity
SH = Standard hours
|
C. Analisis
Variansi
Tujuan :
Menjelaskan konsep-konsep dasar yang mendasari analisis variansi, dan
menjelaskan kapan varian seharusnya diperiksa.
Variansi
Harga dan Efisiensi
Variansi total anggaran adalah perbedaan antara
biaya sesungguhnya input dan biaya yang direncanakan.
Variansi
total = (AP x AQ) – (SP x SQ)
|
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar,
variansi total dipecah menjadi variansi harga dan penggunaan. Variansi harga
(tarif) adalah perbedaan antara harga sesungguhnya dan harga standar per unit
dikalikan dengan jumlah input yang digunakan.
Variansi
Harga = (AP – SP) AQ
|
Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan
antara kuantitas input sesungguhnya dan input standar dikalikan dengan standar
harga per unit input.
Variansi Penggunaan = (AQ – SQ) SP
|
Total
variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
(AP x
AQ) – (SP x SQ)
|
Proses
Analisis
Variansi
1. AP X AG
|
2. SP x AQ
|
3. SP X SQ
|
||||||
(Kuantitas input
|
(Kuantitas input
|
( Kuantitas input
|
||||||
sesungguhnya pada harga
sesungguhnya)
|
sesungguhnya pada harga standar
)
|
standar pada harga standar )
|
||||||
Variansi harga
|
Variansi penggunaan
|
|||||||
( 1 - 2 )a
|
( 2 - 3 ) b
|
|||||||
Variansi anggaran
|
||||||||
(1 - 3)c
|
||||||||
a.
Variansi
harga = ( AP x AQ ) – (SP x AQ) – (AP – SP)AQ
b.
Variansi
penggunaan = (SP x AQ) – (SP x SQ) = (AQ – SQ) SP
c.
Variansi
anggaran = (AP x AQ) – (SP x SQ)
Variansi yang tidak ditoleransi (unvaforable (U) variance) muncul ketika harga sesungguhnya atau penggunaan input
lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang
muncul, variansi yang ditoleransi (Favorable
(F) Variance ) diperoleh.
Variansi yang ditoleransi dan tidak ditoleransi tidak sama dengan variansi yang
baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga sesungguhnya
atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya. Apakah variansi itu baik
atau buruk tergantung pada mengapa mereka muncul. Penentuan penyebabnya
mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.
D. Analisis
Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Tujuan :
Menghitung variansi bahan baku
dan tenaga kerja serta menjelaskan bagaimana mereka digunakan untuk
pengendalian
Variansi
Bahan Baku
Langsung
Variansi harga bahan baku
(material price variance – MPV)
mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang
secara sesungguhnya dibayar.
MPV =
(AP – SP) AQ
Persentase
SP x AQ = …… %
|
Dimana
AP = Harga sesungguhnya per unit
SP = Harga standar per unit
AQ = Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang digunakan
Tanggung jawab terhadap variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh
agen pembelian. Variansi harga bahan baku dapat
dihitung pada : (1) ketika bahan baku
dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli.
Variansi
Penggunaan Bahan Baku
Langsung
Variansi penggunaan bahan baku
(materials usage variance – MUV)
mengukur perbedaan antara bahan baku langsung
yang secara sesungguhnya digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk
output sesungguhnya.
MUV = (AQ – SQ) SP
Persentase
SQ x SP = …… %
|
Dimana
AQ = Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang digunakan
SQ = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk
output sesungguhnya
SP = Harga standar per unit
Tanggung
Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku diemban oleh manajer produksi. Meminimalkan sisa, pembuangan, dan
pengerjaan kembali, semuanya adalah cara-cara manajer untuk dapat memastikan
bahwa standar akan terpenuhi.
Variansi
Tenaga Kerja Langsung
Variansi
Tarif Tenaga Kerja
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance – LRV) menghitung perbedaan antara apa yang
sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar :
LRV = (AR – SR) AH
Persentase dari SR x AH = …… %
|
Dimana :
AR = Tarif upah sesungguhnya per jam
SR = Tarif upah standar per jam
AH = Jam tenaga kerja langsung sesungguhnya yang digunakan
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga
Kerja secara umum dibebankan pada para individu yang memutuskan bagaimana tenaga
kerja akan dimanfaatkan. Variansi tarif
tenaga kerja disebabkan oleh penggunaan para operator mesin, yang digaji
lebih tinggi dan lebih ahli sebagai pengawas, yang disebabkan karena dua
pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi.
Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Variansi efisiensi tenaga
kerja (labor efficiency variance –
LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara sesungguhnya
digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :
LEV = (AH – SH) SR
Persentase =
SH x SR = …… %
|
Dimana:
AH = Jam
sesungguhnya tenaga kerja langsung yang digunakan
SH =Jam standar tenaga kerja langsung yang
seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga
Kerja
Secara umum dapat dikatakan
bahwa, para manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan secara produktif
tenaga kerja langsung.
E. Analisis Variansi : Biaya Overhead
Tujuan : Menghitung variasi overhead variabel dan
tetap, serta memberikan
definisinya.
Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung,
variansi total dibagi menjadi variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi
overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang
sesungguhnya, juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen.
Variansi Overhead Variabel
Variansi total overhead
variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang sesungguhnya dengan
yang dibebankan, dibagi menjadi dua komponen :
1.
Variansi
pengeluaran overhead variabel
2.
Variansi
efisiensi overhead variabel.
Variansi
Pengeluaran Overhead Variabel
Variansi Pengeluaran overhead variabel mengukur
pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif sesungguhnya overhead variabel (actual variable overhead rate – AVOR)
dan tarif standar overhead variabel (standard
variable overhead rate-SVOR). Tarif sesungguhnya overhead variabel adalah
overhead variabl sesungguhnya dibagi dengan jam sesungguhnya.
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR – SVOR ) AH
|
Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead
Variabel
Banyak bagian overhead
variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban.
Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Listrik adalah satu-satunya
bahan yang menunjukkan variansi yang tidak ditoleransi; bahkan, hal ini adalah
penyebab keseluruhan variansi pengeluaran overhead variabel. Jika variansi
signifikan, penyelidikan dapat dilakukan. Penyelidikan ini dapat menunjukkan
bahwa perusahaan listrik meningkatkan harga listrik. Jika memang demikian,
penyebab variansi di luar kendali perusahaan.
Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Variansi efisiensi overhead
variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel, yang muncul
karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung.
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH – SH)
SVOR
|
Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead
Variabel,
Dibebankan pada individu yang
memiliki tanggung jawab akan penggunaan tenaga kerja langsung : manajer
produksi.
Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Alasan untuk variansi
efisiensi overhead variabel yang tidak ditoleransi sama dengan yang dikemukakan
pada variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak ditoleransi.
Variansi Overhead Tetap
Variansi Total Overhead Tetap
adalah perbedaan antara overhead tetap sesungguhnya dan overhead tetap yang
dibebankan, dimana over head tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan
tarif standar overhead tetap dengan jam standar output sesungguhnya.
Overhead tetap yang dibebankan =
Tarif standar overhead tetap x jam standar
|
Variansi total overhead tetap =
overhead tetap sesungguhnya – overhead tetap
yang dibebankan
|
Variansi
Pengeluaran Overhead Tetap
Variansi pengeluaran Overhead Tetap diartikan
sebagai perbedaan antara overhead tetap sesungguhnya dan overhead tetap yang
dianggarkan.
Tanggung
Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Banyak overhead tetap-investasi jangka panjang,
sebagai contoh, tidak berubah dalam jangka pendek, akibatnya, biaya overhead
tetap sering kali diluar kendali langsung manajemen.
Analisis
Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak
bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari biaya yang dianggarkan dengan
biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang penyebab variansi
pengeluaran.
Variansi
Volume Overhead Tetap
Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan
antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan.
Variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output sesungguhnya dari output
yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead
tetap.
Variansi
volume =
Overhead
tetap yang dianggarkan – overhead tetap yang dibebankan
|
Oleh karena itu, variansi volume dapat diartikan
sebagai pengukur penggunaan kapasitas.
Tanggung
Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap
Dengan mengasumsikan variansi volume mengukur
penggunaan kapasitas tersirat bahwa tanggung jawab umum atas variasi ini
seharusnya dibebankan pada departemen produksi. Tetapi, kadangkala penyelidikan
terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat mengungkapkan penyebabnya
adalah faktor di luar kendali produksi.
CONTOH SOAL
1.
Wangsgard
Manufacturing memiliki lembar biaya standar sebagai berikut untuk salah satu
produknya:
Bahan baku langsung (2 kaki @ Rp5) Rp10
Tenaga kerja langsung (0,5 jam @ Rp10) 5
Overhead tetap (0,5 jam @ Rp2)* 1
Overhead variabel (0,5 jam @ Rp4) 2
Biaya
unit standar
Rp18
* Tarif berdasarkan pada
aktivitas yang diperkirakan, yaitu 2.500 jam.
Selama beberapa tahun
belakangan ini, hasil sesungguhnya berikut tercatat:
Produksi 6.000 unit
BBL
(11.750 kaki dibeli dan digunakan) Rp61.100
Tenaga kerja langsung (2.900
jam) 29.580
Overhead tetap 6.000
Overhead variabel 10.500
Diminta
Hitunglah variansi berikut
ini :
1.
Variansi
harga bahan baku
dan penggunaan
2.
Variansi tarif dan efisiensi tenaga kerja
3.
Variansi
overhead variabel yang dikeluarkan dan efisiensi
4.
Variansi
overhead tetap yang dikeluarkan dan volume
Jawab:
1.
Variansi Bahan Baku
Kuantitas Sesungguhnya
|
Kuantitas Sesungguhnya
|
Kuantitas Standar
|
||||||
Pada harga sesungguhnya
|
Pada harga standar
|
Pada harga standar
|
||||||
11.750 x Rp5,20
Rp 61.100
|
11.750 x Rp5,00
Rp 58.750
|
12.000 x Rp5,00
Rp 60.000
|
||||||
Variansi harga
|
Variansi penggunaan
|
|||||||
Rp 2.350 U
|
Rp1.250 F
|
|||||||
Atau, dengan menggunakan rumus :
MPV = (AP – AP)AQ
=
(Rp5,20 - Rp5,00) 11.750
=
Rp2.350 U
MUV = (AQ – SQ) SP
=
(11.750 – 12.000) Rp 5,00
=
Rp1.250 F
2. Variansi
tenaga kerja :
Jam Sesungguhnya
|
Jam Sesungguhnya
|
Jam Standar
|
||||||
Pada tarif sesungguhnya
|
Pada tarif standar
|
Pada tarif standar
|
||||||
29.000 x Rp10,00
Rp 29.580
|
29.000 x Rp10,00
Rp 29.000
|
3.000 x Rp10,00
Rp 30.000
|
||||||
Variansi harga
|
Variansi penggunaan
|
|||||||
Rp580 U
|
Rp1.000 F
|
|||||||
a. Rp
29.580/2.900 = Rp10,20 = harga sesungguhnya
b. 0,5
x 6.000 = 3.000 = jam standar
atau dengan menggunakan rumus :
LRV = (AR – SR) AH
=
(Rp10,20 - Rp10,00) 2.900
=
Rp 580 U
LEV = (AH – SH) SR
=
(2.900 – 3.000)Rp10,00
=
Rp 1.000 F
3.
Variansi overhead variabel :
Overhead Variabel
|
Overhead Variabel
|
Overhead Variabel
|
||||||
sesungguhnya
|
Yang dianggarkan
|
Yang dibebankan
|
||||||
(AVOR x AH)
Rp 10.500
|
(SVOR x AH)
Rp 4,00 x 2,900
|
(SVOR x SH)
Rp 4,00 x 3.000
|
||||||
Variansi yang
|
||||||||
Dikeluarkan
|
Variansi Efisiensi
|
|||||||
Rp1.100 F
|
Rp400 F
|
|||||||
4. Variansi overhead tetap :
Overhead Tetap
|
Overhead Tetap
|
Overhead Tetap
|
||||||
sesungguhnya
|
Yang dianggarkan
|
Yang dibebankan
|
||||||
Rp 6.000
|
Rp 2,00 x 2,500
|
Rp 2,00 x 3.000
|
||||||
Variansi yang
|
||||||||
Dikeluarkan
|
Variansi Volume
|
|||||||
Rp1.000 U
|
Rp 1.000 F
|
|||||||
LATIHAN SOAL
Latihan 1
Jugo Sabroso Company memproduksi jus buah, dijual
dalam gallon. Akhir-akhir ini, perusahaan memberlakukan standar-satandar
berikut untuk satu galon jus kranberi:
Bahan baku langsung (128
oz @ Rp0,032) Rp4,096
Tenaga kerja langsung (0,037 jam @ Rp12,00) 0,444
Biaya
standar utama Rp4,540
Selama minggu pertama operasi,
perusahaan memiliki hasil sesungguhnya berikut :
a.
Unit galon
yang diproduksi 50.000
b.
Jumlah ons
bahan baku yang
dibeli 6.420.000 ons seharga Rp0,03
c.
Tidak ada
persediaan awal dan akhir bahan mentah
d.
Tenaga kerja
langsung: 2.000 jam senilai Rp12,50
Diminta
1.
Hitunglah
variansi harga dan penggunaan bahan baku
langsung
2.
Hitunglah
variansi tarif dan efisiensi tenaga kerja langsung
Latihan 2
Rapido, Inc mengoperasikan jasa pengiriman untuk
dari 70 restoran. Rapido memiliki armada kendaraan dan telah berinvestasi pada
sistem komunikasi komputer yang canggih untuk mengkoordinasikan pengiriman.
Rapido telah mengumpulkan data berikut dari operasi tahun lalu:
a.
Pengiriman
yang dilakukan: 84.000
b.
Tenaga kerja
langsung: 60.000 jam pengiriman seharga Rp8
c.
Overhead
tetap sesungguhnya: Rp840.000
d.
Overhead
variabel sesungguhnya: Rp276.000
Rapido menggunakan sistem
perhitungan biaya standar. Selama tahun berjalan, tarif berikut digunakan:
tarif standar overhead teap, Rp12 per jam pengiriman; tarif standar overhead
variabel, Rp4 per jam. Standar tenaga kerja membutuhkan 0,75 jam per
pengiriman. (Tarif ini berdasarkan pada volume standar normal 67.500 jam
pengiriman).
Diminta:
1.
Hitunglah
variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi
2.
Hitunglah
variansi pengeluaran overhead tetap dan volume
Latihan 3
Marts Company sedang
merencanakan untuk memproduksi 1.200.000 bor listrik untuk tahun depan.
Masing-masing bor membutuhkan setengah jam standar tenaga kerja untuk
penyelesaiannya. Perusahaan menggunakan jam tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead
pada produk. Total overhead yang dianggarkan untuk tahun berikut adalah
Rp1.350.000 dan tarif standar overhead tetap adalah Rp0,55 per unit yang
diproduksi. Hasil sesungguhnya untuk tahun berjalan adalah sebagai berikut :
Produksi sesungguhnya (unit) 1.180.000
Jam sesungguhnya tenaga kerja langsung
595.000
Overhead variabel sesungguhnya Rp 705.000
Overhead tetap sesungguhnya Rp 630.000
Diminta
1.
Hitunglah
overhead tetap yang dibebankan
2.
Hitunglah
variansi pengeluaran overhead tetap dan volume
3.
Hitunglah
overhead variabel yang dibebankan
4.
Hitunglah
variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi
Latihan 4
Pada awal tahun 2006, Hepworth company memiliki
lembar biaya standar berikut untuk salah satu dari produk kimianya:
Bahan baku langsung (5 lbs @ Rp6,40) Rp32,00
Tenaga kerja langsung (2jam @ Rp18,00) 36,00
Overhead tetap (2jam Rp8,00) 16,00
Overhead variabel (2 jam @ Rp1,50)
3,00
Biaya standar per unit Rp87,00
Hepworth menghitung tarif
overhead dengan menggunakan volume praktik yaitu 288.000 unit. Hasil sesungguhnya untuk 2006 adalah sebagai
berikut :
a.
Unit yang
diproduksi 280.000
b.
Bahan baku yang dibeli :
1.488.000 pon seharga Rp6,60
c.
Bahan baku yang digunakan:
1.480.000 pon
d.
Tenaga kerja langsung: 580.000 jam dengan biaya
Rp18,10
e.
Overhead
tetap: Rp4.640.000
f.
Overhead
variabel: Rp872.000
Diminta:
1.
n volume
2.
Hitunglah variansi harga dan penggunaan untuk
bahan baku
3.
Hitunglah variansi tarif tenaga kerja dan
efisiensi tenaga kerja
4.
Hitunglah variansi pengeluaran overhead tetap daHitunglah
variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi
Makasih bgt.. Sangat berguna..
BalasHapusSoalnya buku Hansen Mowen ku lg hilang.. :)
oke, sama sama.
Hapusini ringkasan aja sih dari dosen aku, gak ada salahnya kan aku share