Senin, 16 April 2012

BAB VIII HARGA POKOK STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL


A.        Pendahuluan
            Standar unit adalah dasar atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun. Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat :
1.                   Jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas)
2.                  Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga).
Keputusan kuantitas menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan standar harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini : standar kuantitas x standar harga.
Dua alasan mengapa sistem biaya standar diterapkan adalah untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta untuk memfasilitasi perhitungan biaya produk. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya sesungguhnya dan yang direncanakan untuk tingkat aktivitas sesungguhnya.

B.        Biaya Produk Standar
Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dengan menggunakan biaya-biaya ini, biaya standar per unit dihitung. Lembar biaya standar memberikan rincian yang menggarisbawahi biaya standar per unit.
Lembar biaya standar juga menyatakan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah total input yang dimungkinkan untuk output sesungguhnya. Penghitungan ini adalah komponen inti dalam penghitungan variansi efisiensi.
            Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung.
Rumus :
SQ      = Standar kuantitas unit x Output sesungguhnya
SH      = Standar tenaga kerja unit x Output sesungguhnya
SQ      = Standard quantity
SH      = Standard hours


C.        Analisis Variansi
Tujuan : Menjelaskan konsep-konsep dasar yang mendasari analisis variansi, dan menjelaskan kapan varian seharusnya diperiksa.

Variansi Harga dan Efisiensi
Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya sesungguhnya input dan biaya yang direncanakan.
Variansi total = (AP x AQ) – (SP x SQ)

           
Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga sesungguhnya dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan.
Variansi Harga = (AP – SP) AQ

Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input sesungguhnya dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input.
Variansi Penggunaan = (AQ – SQ) SP


Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan
(AP x AQ) – (SP x SQ)

Proses
Analisis Variansi



1. AP X AG

2. SP x AQ

3. SP X SQ
(Kuantitas input

(Kuantitas input

( Kuantitas input
sesungguhnya pada harga sesungguhnya)

sesungguhnya pada harga standar )

standar pada harga standar )





















Variansi harga
Variansi penggunaan

( 1 - 2 )a

( 2 - 3 ) b

































Variansi anggaran




(1 - 3)c











a.      Variansi harga = ( AP x AQ ) – (SP x AQ) – (AP – SP)AQ
b.     Variansi penggunaan = (SP x AQ) – (SP x SQ) = (AQ – SQ) SP
c.      Variansi anggaran = (AP x AQ) – (SP x SQ)

Variansi yang tidak ditoleransi (unvaforable (U) variance) muncul ketika harga sesungguhnya atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang ditoleransi (Favorable (F) Variance ) diperoleh. Variansi yang ditoleransi dan tidak ditoleransi tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga sesungguhnya atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya. Apakah variansi itu baik atau buruk tergantung pada mengapa mereka muncul. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan.

D.        Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Tujuan : Menghitung variansi bahan baku dan tenaga kerja serta menjelaskan bagaimana mereka digunakan untuk pengendalian
Variansi Bahan Baku Langsung
Variansi harga bahan baku (material price variance – MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara sesungguhnya dibayar.

MPV = (AP – SP) AQ
Persentase SP x AQ = …… %
                       
Dimana        
AP      = Harga sesungguhnya per unit
                        SP       = Harga standar per unit
                        AQ     = Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang digunakan

Tanggung jawab terhadap variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen pembelian. Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada : (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli.

Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance – MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara sesungguhnya digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output sesungguhnya.
MUV = (AQ – SQ) SP
Persentase  SQ x SP = …… %
                       
Dimana            
            AQ     = Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang digunakan
SQ      = Kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan  untuk   output sesungguhnya
            SP       = Harga standar per unit

Tanggung Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku diemban oleh manajer produksi. Meminimalkan sisa, pembuangan, dan pengerjaan kembali, semuanya adalah cara-cara manajer untuk dapat memastikan bahwa standar akan terpenuhi.


Variansi Tenaga Kerja Langsung
Variansi Tarif  Tenaga Kerja
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance – LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar :
LRV = (AR – SR) AH
Persentase dari SR x AH = …… %

Dimana :
AR      = Tarif upah sesungguhnya per jam
SR      = Tarif upah standar per jam
AH     = Jam tenaga kerja langsung sesungguhnya yang digunakan

Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja secara umum dibebankan pada para individu yang memutuskan bagaimana tenaga kerja akan dimanfaatkan. Variansi tarif  tenaga kerja disebabkan oleh penggunaan para operator mesin, yang digaji lebih tinggi dan lebih ahli sebagai pengawas, yang disebabkan karena dua pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi.

Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance – LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara sesungguhnya digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :

LEV     = (AH – SH) SR
Persentase  = SH x SR = …… %
                                   
Dimana:
AH     = Jam sesungguhnya tenaga kerja langsung yang digunakan
SH  =Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya   digunakan
SR      = Tarif upah standar per jam
Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Secara umum dapat dikatakan bahwa, para manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan secara produktif tenaga kerja langsung.

E.        Analisis Variansi : Biaya Overhead
Tujuan : Menghitung variasi overhead variabel dan tetap, serta memberikan
   definisinya.
Pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, variansi total dibagi menjadi variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang sesungguhnya, juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen.



Variansi Overhead Variabel
Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang sesungguhnya dengan yang dibebankan, dibagi menjadi dua komponen :
1.           Variansi pengeluaran overhead variabel
2.          Variansi efisiensi overhead variabel.

Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Variansi Pengeluaran overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif sesungguhnya overhead variabel (actual variable overhead rate – AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variable overhead rate-SVOR). Tarif sesungguhnya overhead variabel adalah overhead variabl sesungguhnya dibagi dengan jam sesungguhnya.
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR – SVOR ) AH

Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Banyak bagian overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban.

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
Listrik adalah satu-satunya bahan yang menunjukkan variansi yang tidak ditoleransi; bahkan, hal ini adalah penyebab keseluruhan variansi pengeluaran overhead variabel. Jika variansi signifikan, penyelidikan dapat dilakukan. Penyelidikan ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan listrik meningkatkan harga listrik. Jika memang demikian, penyebab variansi di luar kendali perusahaan.

Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Variansi efisiensi overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel, yang muncul karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung.
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH – SH) SVOR

Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel,
Dibebankan pada individu yang memiliki tanggung jawab akan penggunaan tenaga kerja langsung : manajer produksi.

Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel
Alasan untuk variansi efisiensi overhead variabel yang tidak ditoleransi sama dengan yang dikemukakan pada variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak ditoleransi.

Variansi Overhead Tetap
Variansi Total Overhead Tetap adalah perbedaan antara overhead tetap sesungguhnya dan overhead tetap yang dibebankan, dimana over head tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar output sesungguhnya.

Overhead tetap yang dibebankan =
Tarif standar overhead tetap x jam standar

Variansi total overhead tetap  =
overhead tetap sesungguhnya – overhead tetap yang dibebankan


Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Variansi pengeluaran Overhead Tetap diartikan sebagai perbedaan antara overhead tetap sesungguhnya dan overhead tetap yang dianggarkan.

Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Banyak overhead tetap-investasi jangka panjang, sebagai contoh, tidak berubah dalam jangka pendek, akibatnya, biaya overhead tetap sering kali diluar kendali langsung manajemen.

Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang penyebab variansi pengeluaran.

Variansi Volume Overhead Tetap
Variansi volume overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume mengukur pengaruh perbedaan output sesungguhnya dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.
Variansi volume              =
Overhead tetap yang dianggarkan – overhead tetap yang dibebankan

Oleh karena itu, variansi volume dapat diartikan sebagai pengukur penggunaan kapasitas.

Tanggung Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap
Dengan mengasumsikan variansi volume mengukur penggunaan kapasitas tersirat bahwa tanggung jawab umum atas variasi ini seharusnya dibebankan pada departemen produksi. Tetapi, kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi volume yang signifikan dapat mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali  produksi.

CONTOH SOAL

1.                    Wangsgard Manufacturing memiliki lembar biaya standar sebagai berikut untuk salah satu produknya:
Bahan baku langsung (2 kaki @ Rp5)                                                               Rp10
Tenaga kerja langsung (0,5 jam @ Rp10)                                              5
Overhead tetap (0,5 jam @ Rp2)*                                                            1
Overhead variabel (0,5 jam @ Rp4)                                                         2
                Biaya unit standar                                                                        Rp18

* Tarif berdasarkan pada aktivitas yang diperkirakan, yaitu 2.500 jam.
Selama beberapa tahun belakangan ini, hasil sesungguhnya berikut tercatat:
Produksi                                                         6.000 unit
            BBL (11.750 kaki dibeli dan digunakan) Rp61.100
Tenaga kerja langsung (2.900 jam)            29.580
Overhead tetap                                                6.000
Overhead variabel                                           10.500

Diminta
Hitunglah variansi berikut ini :
1.       Variansi harga bahan baku dan penggunaan
2.      Variansi tarif dan efisiensi tenaga kerja
3.      Variansi overhead variabel yang dikeluarkan dan efisiensi
4.     Variansi overhead tetap yang dikeluarkan dan volume



Jawab:
1.        Variansi Bahan Baku


Kuantitas Sesungguhnya

Kuantitas Sesungguhnya

Kuantitas Standar
Pada harga sesungguhnya

Pada harga standar

Pada harga standar
11.750 x Rp5,20
Rp 61.100

11.750 x Rp5,00
Rp 58.750

12.000 x Rp5,00
Rp 60.000





















Variansi harga
Variansi penggunaan

Rp 2.350 U

Rp1.250 F







                        Atau, dengan menggunakan rumus :
                                                MPV     = (AP – AP)AQ
                                                                                = (Rp5,20 - Rp5,00) 11.750
                                                                                = Rp2.350 U
                                                                MUV    = (AQ – SQ) SP
                                                                                = (11.750 – 12.000) Rp 5,00
                                                                                = Rp1.250 F


2.       Variansi tenaga kerja :


Jam  Sesungguhnya

Jam Sesungguhnya

Jam Standar
Pada tarif sesungguhnya

Pada tarif standar

Pada tarif standar
29.000 x Rp10,00
Rp 29.580

29.000 x Rp10,00
Rp 29.000

3.000 x Rp10,00
Rp 30.000













Variansi harga
Variansi penggunaan
Rp580 U

Rp1.000 F

















                        a. Rp 29.580/2.900 = Rp10,20 = harga sesungguhnya
                        b. 0,5 x 6.000 = 3.000 = jam standar
atau dengan menggunakan rumus :
                                                LRV      = (AR – SR) AH
                                                                = (Rp10,20 - Rp10,00) 2.900
                                                                = Rp 580 U
                                               
                                                LEV       = (AH – SH) SR
                                                                = (2.900 – 3.000)Rp10,00
                                                                = Rp 1.000 F
           
3. Variansi overhead variabel :



Overhead Variabel

Overhead Variabel

Overhead Variabel
sesungguhnya

Yang dianggarkan

Yang dibebankan
(AVOR x AH)
Rp 10.500

(SVOR x AH)
Rp 4,00 x 2,900

(SVOR x SH)
Rp 4,00 x 3.000















Variansi yang 





Dikeluarkan

Variansi Efisiensi

Rp1.100 F
Rp400 F
















4. Variansi overhead tetap :


Overhead Tetap

Overhead Tetap

Overhead Tetap
sesungguhnya

Yang dianggarkan

Yang dibebankan
Rp 6.000

Rp 2,00 x 2,500

Rp 2,00 x 3.000















Variansi yang 





Dikeluarkan

Variansi Volume

Rp1.000 U
Rp 1.000 F















LATIHAN SOAL
Latihan  1
Jugo Sabroso Company memproduksi jus buah, dijual dalam gallon. Akhir-akhir ini, perusahaan memberlakukan standar-satandar berikut untuk satu galon jus kranberi:
Bahan baku langsung (128 oz @ Rp0,032)                              Rp4,096
Tenaga kerja langsung (0,037 jam @ Rp12,00)                        0,444
            Biaya standar utama                                                         Rp4,540

Selama minggu pertama operasi, perusahaan memiliki hasil sesungguhnya berikut :
a.      Unit galon yang diproduksi 50.000
b.     Jumlah ons bahan baku yang dibeli 6.420.000 ons seharga Rp0,03
c.      Tidak ada persediaan awal dan akhir bahan mentah
d.     Tenaga kerja langsung: 2.000 jam senilai Rp12,50
Diminta
1.                   Hitunglah variansi harga dan penggunaan bahan baku langsung
2.                  Hitunglah variansi tarif dan efisiensi tenaga kerja langsung

Latihan 2
Rapido, Inc mengoperasikan jasa pengiriman untuk dari 70 restoran. Rapido memiliki armada kendaraan dan telah berinvestasi pada sistem komunikasi komputer yang canggih untuk mengkoordinasikan pengiriman. Rapido telah mengumpulkan data berikut dari operasi tahun lalu:
a.      Pengiriman yang dilakukan: 84.000
b.     Tenaga kerja langsung: 60.000 jam pengiriman seharga Rp8
c.      Overhead tetap sesungguhnya: Rp840.000
d.     Overhead variabel sesungguhnya: Rp276.000
Rapido menggunakan sistem perhitungan biaya standar. Selama tahun berjalan, tarif berikut digunakan: tarif standar overhead teap, Rp12 per jam pengiriman; tarif standar overhead variabel, Rp4 per jam. Standar tenaga kerja membutuhkan 0,75 jam per pengiriman. (Tarif ini berdasarkan pada volume standar normal 67.500 jam pengiriman).

Diminta:
1.                   Hitunglah variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi
2.                  Hitunglah variansi pengeluaran overhead tetap dan volume

Latihan 3
Marts Company sedang merencanakan untuk memproduksi 1.200.000 bor listrik untuk tahun depan. Masing-masing bor membutuhkan setengah jam standar tenaga kerja untuk penyelesaiannya. Perusahaan menggunakan jam tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead pada produk. Total overhead yang dianggarkan untuk tahun berikut adalah Rp1.350.000 dan tarif standar overhead tetap adalah Rp0,55 per unit yang diproduksi. Hasil sesungguhnya untuk tahun berjalan adalah sebagai berikut :
Produksi sesungguhnya (unit)                          1.180.000
Jam sesungguhnya tenaga kerja langsung         595.000
Overhead variabel sesungguhnya                                 Rp 705.000
Overhead tetap sesungguhnya                          Rp 630.000

Diminta
1.                   Hitunglah overhead tetap yang dibebankan
2.                                          Hitunglah variansi pengeluaran overhead tetap dan volume
3.                  Hitunglah overhead variabel yang dibebankan
4.                 Hitunglah variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi

Latihan 4
Pada awal tahun 2006, Hepworth company memiliki lembar biaya standar berikut untuk salah satu dari produk kimianya:
Bahan baku langsung (5 lbs @ Rp6,40)                                  Rp32,00
Tenaga kerja langsung (2jam @ Rp18,00)                                 36,00
Overhead tetap (2jam Rp8,00)                                     16,00
Overhead variabel (2 jam @ Rp1,50)                              3,00
Biaya standar per unit                                                  Rp87,00
Hepworth menghitung tarif overhead dengan menggunakan volume praktik yaitu 288.000 unit. Hasil sesungguhnya untuk 2006 adalah sebagai berikut :
a.      Unit yang diproduksi 280.000
b.     Bahan baku yang dibeli : 1.488.000 pon seharga Rp6,60
c.      Bahan baku yang digunakan: 1.480.000 pon
d.     Tenaga kerja langsung: 580.000 jam dengan biaya Rp18,10
e.      Overhead tetap: Rp4.640.000
f.       Overhead variabel: Rp872.000
Diminta:
1.                   n volume
2.                  Hitunglah variansi harga dan penggunaan untuk bahan baku
3.                  Hitunglah variansi tarif tenaga kerja dan efisiensi tenaga kerja
4.                 Hitunglah variansi pengeluaran overhead tetap daHitunglah variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi

2 komentar:

  1. Makasih bgt.. Sangat berguna..
    Soalnya buku Hansen Mowen ku lg hilang.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke, sama sama.
      ini ringkasan aja sih dari dosen aku, gak ada salahnya kan aku share

      Hapus

Back
to top