BAB
II
KONSEP
DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
DAN
PERILAKU BIAYA
A. Pendahuluan
Sebagaimana telah dijelaskan pada materi
sebelumnya tugas manajemen terpusat pada (1) perencanaan, yang meliputi
penentuan tujuan dan penegasan cara untuk mencapai tujuan tersebut dan (2)
pengendalian yang meliputi langkah untuk memastikan bahwa tujuan telah tercapai.
Agar dapat menjalankan tanggungjawab tersebut, manajemen membutuhkan informasi
mengenai organisasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen adalah
informasi-informasi yang berkaitan dengan biaya (cost) suatu organisasi.
Bab ini
membahas secara singkat mengenai Pembebanan Biaya, Klasifikasi Biaya,
Laporan Keuangan Eksternal, Penggerak Aktivitas dan Perilaku Biaya serta Sistem
Akuntansi Manajemen Tradisional dan Kontemporer.
B. Pembebanan
Biaya
Tujuan
: mahasiswa dapat menjelaskan proses pembebanan biaya.
Dalam Akuntansi Manajemen, dipelajari secara mendalam mengenai arti dan
terminologi yang berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas produk, jasa,
pelanggan dan obyek yang lain merupakan kepentingan manajemen merupakan salah
satu tujuan dasar dari Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Peningkatan
keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang bermutu tinggi, yang
kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik oleh manajemen.
1.
Biaya
Dalam arti umum biaya adalah sumber daya yang
dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu (Hongren,
Akuntansi Biaya, buku 1, hal. 21). Atau kas atau nilai ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. ( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 40).
2.
Obyek
Biaya
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat
untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai obyek
biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, proyek atau yang
yang lain yang diukur biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas
diakui sebagai obyek biaya. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan
dalam organisasi. Misalnya pembelian komponen produksi.
3.
Keakuratan
Pembebanan
Pembebanan biaya secara akurat dan wajar kepada
obyek biaya sangat penting. Ketertelusuran (traceability)
dilakukan untuk melihat hubungan antara obyek dan biaya berkaitan dengan
pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan obyek biaya.
§ Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dilacak
sebagai obyek biaya.
§ Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dilacak dan ditelusur
sebagai obyek biaya.
Jadi ketertelusuran adalah kemampuan untuk
membebankan biaya ke obyek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi
berdasarkan hubungan sebab akibat.
1.
Metode
Penelusuran
§ Penelusuran langsung (direct tracing) adalah satu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yang secara khusus dan fisik dengan suatu obyek. Dilakukan
melalui pengamatan fisik.
§ Penelurusan penggerak (driver tracing) adalah penggunaan penggerak untuk membebani biaya
ke obyek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor
penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya obyek biaya.
§ Alokasi adalah membebankan biaya tidak langsung
ke obyek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat
dibebankan keobyek-obyek biaya baik dengan menggunakan penelusuran langsung
atau penggerak.
C. Klasifikasi
Biaya Secara Umum
Tujuan
: Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemen-elemen biaya yang terlibat dalam
pembuatan suatu produk atau jasa.
Biaya berkaitan dengan seluruh jenis organisasi:
manufaktur atau jasa. Umumnya jenis biaya yang ditimbulkan dan jenis biaya yang
diklasifikasikan tergantung pada jenis organisasi yang bersangkutan.
1.
Biaya
Produksi (manufacturing cost)
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan mulai
dari pembelian bahan baku
/ bahan mentah (raw material) menjadi
barang jadi dengan menggunakan fasilitas produksi dan tenaga kerja, sehingga
komponen harga pokok produksi suatu produk terdiri dari :
§
Biaya
bahan baku
langsung.
§
Biaya
tenaga kerja langsung.
§
Biaya
overhead pabrik.
2.
Biaya Non
Produksi (non manufacturing cost)
Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan, yang
tidak secara langsung berkaitan dengan proses produksi. Terdiri dari :
§
Biaya pemasaran.
§
Biaya administrasi.
3.
Biaya
utama (prime cost)
Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk
bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung.
4.
Biaya
utama (prime cost)
Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk
bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung.
5.
Biaya
konversi (conversion cost)
Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk
tenaga kerja langsung dan overhead.
6.
Biaya
periode (period cost)
Adalah biaya yang dapat dikaitkan dengan jarak
waktu yang terukur dari produk yang dikirimkan atau jasa yang diberikan.
7.
Biaya
produk (product cost)
Adalah biaya yang melekat pada produk ketika
diproduksi dan tetap melekat sampai terjadi penjualan, meliputi biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik.
(Garrison, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal.34-38)
D. Laporan Keuangan Eksternal
Tujuan : mahasiswa mampu menyusun laporan laba
rugi untuk perusahaan manufaktur atau jasa.
Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal
biaya-biaya harus diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Pada waktu menyusun
laporan laba rugi biaya produksi akan dipisahkan dengan biaya pemasaran dan
administrasi. Hal tersebut dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai
biaya produk dan biaya pemasaran dan aministrasi dipandang sebagi biaya
periode. Biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (biaya penjualan) pada laporan
laba rugi. Sementara biaya produk yang belum terjual akan dilaporkan sebagai
persediaan di neraca.
( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1,
hal 52).
1.
Laporan
Laba Rugi – Perusahaan Manufaktur.
Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur
pemasukan yang dihitung berdasarkan klasifikasi fungsional disebut perhitungan
biaya absorbsi (full costing) karena
semua biaya manufaktur dibebankan ke produk. Berdasarkan pendekatan
penghitungan biaya absorbsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan kemudian
dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Untuk
pemahaman lebih lanjut, disajikan contoh berikut ini :
Figur
2.1
Organisasi
Manufaktur
Laporan Laba Rugi
Berakhir 31 Desember XXXX
Penjualan
|
|
xxx
|
Dikurangi : Harga pokok penjualan
Persediaan awal barang jadi
Ditambah : Harga pokok produksi
Barang yang tersedia untuk dijual
Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi
|
xxx
xxx
xxx
xxx
|
xxx
|
Laba kotor
|
|
xxx
|
Dikurangi : Biaya operasi
Biaya pemasaran
Biaya administrasi
|
xxx
xxx
|
xxx
|
Laba sebelum pajak
|
|
Xxx
|
( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen,
buku 1, hal 53).
§
Harga
Pokok Produksi.
Mencerminkan total biaya barang yang
diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke barang
yang diselesaikan adalah biaya manufaktur bahan langsung, tenaga kerja langsung
dan overhead. Barang dalam proses terdiri dari semua unit yang telah
diselesaikan sebagaian dalam produksi pada titik waktu tertentu.
Figur 2.2
Organisasi Manufaktur
Laporan Harga Pokok Produksi
Berakhir
31 Desember XXXX
Bahan
Persediaan awal
Ditambah : pembelian
Bahan
Dikurangi : persediaan akhir
Bahan baku langsung yang terpakai
|
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
|
xxx
|
Tenaga kerja langsung
|
|
xxx
|
Overhead pabrik
Tenaga kerja tidak langsung
Depresiasi
Sewa
Listrik, air dll
Pajak properti
Pemeliharaan
|
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
|
xxx
|
Total tambahan biaya manufaktur
|
|
xxx
|
Ditambah : Barang dalam proses awal
|
|
xxx
|
Total biaya manufaktur
|
|
xxx
|
Dikurangi : Barang
dalam proses akhir
|
|
xxx
|
Harga pokok produksi
|
|
Xxx
|
( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku
1, hal 54).
2.
Laporan
Laba Rugi – Perusahaan Jasa
Penghitungan
jasa yang terjual berbeda dengan yang disajikan dalam laporan laba rugi
perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang awal
atau akhir barang jadi, namun mungkin memiliki persediaan barang dalam proses,
bagi produk jasa yang dihasilkan. Misal seorang dokter gigi memiliki pasien
yang dalam masa perawatan.
Figur
2.3
Organisasi
Jasa
Laporan
Laba Rugi
Berakhir
31 Desember XXXX
Penjualan
|
|
Xxx
|
Dikurangi : biaya
Biaya
penjualan jasa :
Barang dalam proses awal
Biaya jasa yang ditambahkan :
Bahan
Tenaga kerja langsung
Overhead
|
xxx
xxx
xxx
xxx
|
xxx
|
Total
|
|
xxx
|
Dikurangi : barang dalam proses akhir
|
|
xxx
|
Laba kotor
|
|
xxx
|
Dikurangi : biaya operasi
Biaya pemasaran
Biaya administrasi
|
xxx
xxx
|
xxx
|
Laba sebelum pajak
|
|
xxx
|
( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku
1, hal 5).
E. Penggerak Aktivitas dan Perilaku Biaya
Tujuan: Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan
antara penggerak aktivitas dan perilaku biaya.
Dengan mengetahui bagaimana biaya aktivitas berperilaku
akan mempermudah pembebanan biaya produk dan memberi input penting untuk
beberapa aktivitas seperti penganggaran dan keputusan membuat atau membeli.
Setiap aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber daya
yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi outputnya. Dikategorikan
kedalam 4 hal yaitu : bahan, energi, tenaga kerja dan modal. Output aktivitas
adalah hasil dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas berguna untuk
menilai lamanya waktu aktivitas dijalankan. Perilaku biaya menggambarkan
bagaimana biaya input aktivitas berubah berkenaan dengan perubahan output
aktivitas.
1.
Biaya
Tetap.
Adalah biaya yang
secara total tidak berubah dalam rentang relevan ketika tingkat output
aktivitasnya berubah.
2.
Biaya
Variabel
Adalah biaya yang
secara total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan output
aktivitas.
3.
Biaya
Campuran
Adalah biaya yang mengandung komponen tetap
maupun variabel.
F.
Sistem Akuntansi Manajemen Tradisional dan Kontemporer
Tujuan
: Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara sistem akuntansi manajemen
tradisional dan kontemporer.
Sistem akuntansi manajemen tradisional hanya memusatkan pada ukuran-ukuran
output aktivitas yang didasarkan pada
volume produksi. Asumsi yang digunakan adalah semua biaya dapat
diklasifikasikan sebagai biaya tetap dan biaya variabel sesuai dengan perubahan
unit atau volume yang diproduksi. Penggerak berdasarkan volume tersebut
digunakan untuk membebankan biaya produksi kepada produk. Yang digunakan
biasanya adalah alokasi.
Sistem
akuntansi manajemen komtemporer berkembang sebagai reaksi terhadap perubahan
lingkungan bisnis yang dihadapi oleh organisasi. Dengan tujuan secara
keseluruhan adalah untuk meningkatkan kualitas, kepuasan, relevansi dan
penetapan waktu biaya informasi. Kalkulasi biaya produk pada akuntansi manajemen
kontemporer cenderung fleksibel dengan prinsip penekanan pada perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Sistem manajemen biaya tradisional saat ini lebih luas
digunakan daripada sistem manajemen biaya kontemporer. Namun penggunaan sistem
manajemen biaya kontemporer sedang mengalami peningkatan -terutama di o
rganisasi yang memproduksi beragam produk, siklus hidup yang lebih pendek, dan
persaingan yang ketat- . Organisasi seperti itu akan menerapkan konsep just in
time dan mengimplementasikan teknologi manufaktur kontemporer.
G.
Latihan
Tujuan : mahasiswa mampu menjawab dan
menyelesaikan soal-soal latihan yang terkait dengan materi pada bab ini.
1.
Apakah yang dimaksud dengan keakuratan pembiayaan
produk ? Jelaskan dan berikan
contoh.
2.
Apakah
yang dimaksud dengan penelusuran? Metode apa saja yang bisa digunakan. Jelaskan dan
berikan contoh.
3.
Identifikasilah biaya pembuatan produk yang
termasuk dalam pelaporan eksternal.
4.
Apa yang
dimaksud biaya konversi dan biaya utama?
5.
Jelaskan perbedaan organisasi manufaktur dan jasa
dalam menyusun laporan rugi laba.
6.
Perusahaan kacang atom RENYAH pada awal April
memberikan informasi berikut pada akuntan :
Persediaan bahan mentah Rp.
176.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 92.400
Persediaan barang jadi Rp. 52.080
Selama bulan April, biaya
tenaga kerja langsung adalah Rp. 191.400, pembelian bahan mentah Rp. 283.800
dan total biaya overhead Rp. 478.590.
Persediaan akhir bulan
April sebagai berikut :
Persediaan bahan mentah Rp. 87.120
Persediaan bahan mentah Rp. 87.120
Persediaan barang dalam proses Rp. 143.000
Persediaan barang jadi Rp. 95.240
Tugas anda :
a.
Susun
laporan harga produksi bulan April.
b.
Susun
laporan harga pokok penjualan bulan April.
7.
PROFESSIONAL
CENTRE adalah perusahaan konsultansi manajemen yang memperkerjakan 100 tenaga
professional dan 15 orang staf. Perusahaan memberikan jasa konsultansi untuk
perusahaan kecil dan menengah. Berikut adalah data yang disediakan untuk tahun
xxx2 yang berakhir pada 30 Juni.
Konsultansi yang diproses 10.000
Konsultansi dalam proses, per 30 Juni xxx1 900.000
Konsultansi dalam proses, per 30 Juni xxx2 1.500.000
Biaya jasa yang terjual 13.350.000
Persediaan awal bahan langsung 300.000
Pembelian bahan langsung 600.000
Tenaga kerja langsung 12.000.000
Overhead
1.500.000
Administrasi 750.000
Penjualan 900.000
Tugas anda :
a.
Susun laporan biaya jasa yang terjual.
b.
Dari jawaban poin a, apakah biaya yang dominan ?
Apakah hal tersebut bersifat umum untuk seluruh perusahaan jasa ? Berikan penjelasan !
c.
Jika biaya rata-rata untuk setiap jasa konsultansi
adalah Rp. 2.100. Susun
laporan rugi laba untuk PROFESSIONAL CENTRE
8.
TOYS 4 KIDS adalah perusahaan mainan anak-anak.
Memproduksi 4.000 boneka selama setahun. Setiap boneka terjual dengan harga Rp.
800. Persediaan barang jadi awal tahun adalah 600 boneka. Pada akhir tahun
tercatat 800 boneka sebagai barang jadi. Catatan dari departemen akuntansi adalah sbb :
Pembelian
bahan Rp.
640.000
Persediaan
bahan langsung, per 30-12-x1 93.600
Persediaan
bahan langsung, per 30-12-x2 133.600
Tenaga
kerja langsung 400.000
Tenaga kerja tidak
langsung 80.000
Sewa
pabrik 84.000
Depresiasi
peralatan 120.000
Utilitas
pabrik 23.912
Gaji supervisor
penjualan 180.000
Komisi
penjual 360.000
Administrasi
umum 600.000
Persd barang
dlm produksi, per 31-12-x 126.080
Persd barang dlm
produksi, per 31-12-x 229.992
Persd
barang jadi, per 31-12-x1 160.000
Persd
barang jadi, per 31-12-x2 228.200
Tugas
anda :
a.
Susun laporan barang jadi yang dimanufaktur.
b.
Hitung
biaya rata-rata produksi per unit boneka pada tahun x2.
c.
Susun
laporan rugi laba untuk konsumsi eksternal.
9. Percetakan KILAT memperoleh kontrak selama lima tahun untuk mencetak
majalah Ekonomi Bisnis. Setiap bulan yang harus dicetak sebanyak 5.000
eksemplar. Perusahaan menyewa gedung dengan biaya per bulan Rp. 800.000.
Peralatan percetakan dibeli seharga Rp. 40.000.000 ditaksir berumur ekonomis 8
tahun tanpa nilai sisa dengan metode penyusutan garis lurus. Biaya asuransi
gedung dan peralatan Rp. 75.000 per bulan. Utilitas yang terkait langsung
dengan output dan biayanya sebesar Rp, 250.000 untuk setiap 5.000 eksemplar.
Biaya bahan sebesar Rp. 5.000 per cetakan. Upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000
per jam. Masing-masing tenaga kerja menghasilkan 20 cetakan per jam. Gaji
direktur adalah Rp. 1.200.000 per bulan. Tenaga penjual diberi gaji sebesar Rp.
500.000 per bulan ditambah 20% komisi atas penjualan baru. Biaya iklan di radio
Rp. 330.000 per bulan.
Tugas anda :
a.
Menghitung biaya produksi penuh per unit majalah
b.
Berapa banyaknya pekerja jumlah pekerja yang
dibutuhkan pada bulan pertama dengan asumsi 40 jam kerja per minggu untuk 1
pekerja dan ada 4 minggu dalam satu bulan.
c.
Jika harga
per eksemplar adalah Rp. 180.000 berapa pendapatan pada bulan pertama?
ass kak,boleh gk tanya cara menjawab soal soal diatas?pliss
BalasHapus