BRT Trans Semarang Koridor II Jurusan Terminal
Terboyo-Terminal Sisemut Ungaran, Kabupaten Semarang telah diluncuran secara
simbolik oleh Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Halaman Balai Kota Semarang
Jalan Pemuda, Senin 1 Oktober 2012 lalu. Trans Semarang Koridor II ini
mengoperasikan 10 bus dimana 5 bus merupakan bus milik BLU (Badan Layanan Umum}
dari BRT Trans-Semarang Koridor I dan lima bus lainnya bus BRT milik Damri.
Kesepuluh bus ini akan dioperasikan hingga 15 November sebagai tahap awal,
karena pemenang lelang sedang nenpersiapkan 20 bus yang seharusnya. Menurut
informasi yang disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
(Dinhubkominfo) Kota Semarang Ednawan Haryono, seluruh biaya operasional BRT
Trans Semarang Koridor II ini berasal dari APBD Kota Semarang serta diharapkan
penggunaan BBM subsidi hanya selama 15 bulan seperti halnya BRT Koridor I.
Kehadiran BRT Koridor II merupakan salah satu
jalan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengurangi tingkat
kemacetan di kota ini serta memfasilitasi alat transportasi umum bagi warga
Semarang yang nyaman dan aman. Tarif yang diterapkan pun cukup ramah dengan
kantong, bagi pelajar cukup membayar Rp 2.000,00 untuk umum hanya dengan Rp
3.500,00, serta bagi penumpang BRT Trans Semarang Koridor II yang transit ke
BRT Trans Semarang Koridor I tidak dikenakan tarif, cukup membayar di halte
transit BRT Koridor I.
Rute yang dilalui BRT Koridor II sangat strategis
dan melalui beberapa titik kemacetan, dari Terminal Sisemut Ungaran - Pudak
Payung – Sukun – Ngesrep – Jatingaleh – Ksatrian –Kagok – Elisabeth – Gajah
Mungkur - Kariadi – Pemuda – Layur – Stasiun Tawang – Kaligawe – Terminal Terboyo,
sedangkan untuk keberangkatan dari Terminal Terboyo melalui Kaligawe – Pemuda -
Tugu Muda – Kariadi - Gajah Mungkur – Elisabeth – Kagok – Kaliwiru – Ksatrian –
Gombel – Sukun - Pudak Payung - Terminal Sisemut Ungaran.
Tingkat keterisian penumpang ketika keberangkatan
dari Terminal Sisemut Ungaran bekisar 20%, namun pada rute sebaliknya dari
Terminal Terboyo semua kursi penumpang terisi hingga banyak penumpang yang
harus rela berdiri karena mayoritas penumpang dari shelter jalan pemmuda cukup
banyak.
Kekosongan kursi penumpang, ketidaktahuan
masyarakat merupakan hal yang sangat wajar karena BRT Trans Semarang Koridor II
ini baru beroperasi kurang lebih 10 hari. Namun melihat kenyataan di lapangan,
warga Semarang cukup antusias, mereka tak hanya menjadikan BRT ini sebagai alat
transportasi namun juga wisata keliling Semarang bersama keluarga karena begitu
nyamannya bis ini dan rasa penasaran warga akan kehadiran BRT Trans Semarang Koridor
II tersebut.
Menurut empat mahasiswi STIE Bank BPD Jateng
yang sudah 10 hari menjadi pelanggan setia BRT Trans Semarang Koridor II, bus
ini memberikan kenyamanan karena adanya AC, keamanan yang terjamin tidak
seperti ketika mereka harus pulang pergi Ungaran-Semarang dengan menaiki bus
jurusan Salatiga-Semarang atau Ambarawa-Semarang yang harus berdesak-desakan
bahkan hingga berdiri di depan pintu bus dan mengalami pengalaman yang cukup
pahit karena kecopetan. Selain itu, crew armada ini sangat ramah dari driver,
kondektor, hingga petugas karcisnya tak segan selalu melontarkan senyum,
mengajak berbicara selama perjalanan, dan mengucapkan “terimakasih mbak, besok
lagi ya”, tarif yang dikenakan kepada mahasiswa pun hanya Rp 2.000,00 selama
dapat menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa, dan yang sangat membuat nyaman lagi dan
menghemat waktu perjalaan, BRT Trans Semarang ini tidak ngetem, tidak
kebut-kebutan atau ugal-ugalan, seperti bus-bus lain hingga perjalanan
Ungaran-Semarang pun menjadi bukan suatu hal yang melelahkan lagi.
Namun masih ada beberapa hal yang wajib
menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Semarang, Badan Layanan Umum, Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Kota Semarang dan
pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian BRT Trans Semarang ini mengenai
jam keberangkatan terakhir BRT Koridor II yang menetapkan sekitar pukul
117.00-17.30 WIB saja, serta masalah penambahan BRT Trans Semarang dengan
berbagai jurusan lain. Melihat tingkat kesibukan warga Semarang baik warga kota
atau Ungaran lebih baik jam pengoperasian BRT Koridor II ditambah hingga
sekitar jam 19.30 malam atau mungkin lebih malam lagi, karena sulit sekali
menemukan angkutan untuk pulang ke Ungaran pada jam jam setelah maghrib,
kalaupun ada, timbul rasa ketidaknyamanan dan ketakutan untuk naik angkutan
tersebut. Sedangkan untuk masalah penambahaman koridor sangat diperlukan,
karena masih banyak jalan-jalan di Kota Semarang yang belum dapat diakses oleh
BRT Trans Semarang ini.
Tak hanya penumpang yang dapat merasakan
manfaat positif dari kehadiran BRT Trans Semarang Koridor II seperti yang telah
diuraikan di paragraf sebelumnya, namun bagi warga Ungaran sangat merasakan
suasana yang berbeda di Terminal Sisemut Ungaran dimana dahulu terminal ini
seperti terminal mati namun sekarang sudah mulai hidup, apalagi pada pagi hari.
Sesuai uraian kami, kami sebagai penulis
percaya, pengoperasian BRT Trans Semarang Koridor II merupakan tanda keseriusan
Pemerintah Kota Semarang dan jajaran terkait dalam mencari solusi pengurangan
kemacetan, juga merupakan tindak lanjut dari pengoperasian BRT Trans Semarang
Koridor I, serta merupakan langkah emas Pemerintah Kota Semarang dalam
penyediaan transportasi umum yang perlahan ini akan disambut baik dan dapat
berkembang lebih pesat lagi. Penambahan koridor, pelayanan masyarakat yang
lebih ramah lagi, dan penambahan jam-jam malam akan lebih menghidupkan lagi
suasana di segala penjuru jalan Kota Semarang, akan memberikan penilaian dan
feedback positif dari warga Semarang karena penyediaan transportasi umum yang
ramah kantong dan nyaman, serta tentunya mewujudkan untuk mengurangi kemacetan
yang terus saja terjadi setiap harinya di Kota Semarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar