Rabu, 17 Oktober 2012

Pemerintah Kota Semarang luncurkan BRT Trans Semarang Koridor II


 BRT Trans Semarang Koridor II Jurusan Terminal Terboyo-Terminal Sisemut Ungaran, Kabupaten Semarang telah diluncuran secara simbolik oleh Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Halaman Balai Kota Semarang Jalan Pemuda, Senin 1 Oktober 2012 lalu. Trans Semarang Koridor II ini mengoperasikan 10 bus dimana 5 bus merupakan bus milik BLU (Badan Layanan Umum} dari BRT Trans-Semarang Koridor I dan lima bus lainnya bus BRT milik Damri. Kesepuluh bus ini akan dioperasikan hingga 15 November sebagai tahap awal, karena pemenang lelang sedang nenpersiapkan 20 bus yang seharusnya. Menurut informasi yang disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Kota Semarang Ednawan Haryono, seluruh biaya operasional BRT Trans Semarang Koridor II ini berasal dari APBD Kota Semarang serta diharapkan penggunaan BBM subsidi hanya selama 15 bulan seperti halnya BRT Koridor I.
Kehadiran BRT Koridor II merupakan salah satu jalan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini serta memfasilitasi alat transportasi umum bagi warga Semarang yang nyaman dan aman. Tarif yang diterapkan pun cukup ramah dengan kantong, bagi pelajar cukup membayar Rp 2.000,00 untuk umum hanya dengan Rp 3.500,00, serta bagi penumpang BRT Trans Semarang Koridor II yang transit ke BRT Trans Semarang Koridor I tidak dikenakan tarif, cukup membayar di halte transit BRT Koridor I.






Rute yang dilalui BRT Koridor II sangat strategis dan melalui beberapa titik kemacetan, dari Terminal Sisemut Ungaran - Pudak Payung – Sukun – Ngesrep – Jatingaleh – Ksatrian –Kagok – Elisabeth – Gajah Mungkur - Kariadi – Pemuda – Layur – Stasiun Tawang – Kaligawe – Terminal Terboyo, sedangkan untuk keberangkatan dari Terminal Terboyo melalui Kaligawe – Pemuda - Tugu Muda – Kariadi - Gajah Mungkur – Elisabeth – Kagok – Kaliwiru – Ksatrian – Gombel – Sukun - Pudak Payung - Terminal Sisemut Ungaran. 
Tingkat keterisian penumpang ketika keberangkatan dari Terminal Sisemut Ungaran bekisar 20%, namun pada rute sebaliknya dari Terminal Terboyo semua kursi penumpang terisi hingga banyak penumpang yang harus rela berdiri karena mayoritas penumpang dari shelter jalan pemmuda cukup banyak.               
Kekosongan kursi penumpang, ketidaktahuan masyarakat merupakan hal yang sangat wajar karena BRT Trans Semarang Koridor II ini baru beroperasi kurang lebih 10 hari. Namun melihat kenyataan di lapangan, warga Semarang cukup antusias, mereka tak hanya menjadikan BRT ini sebagai alat transportasi namun juga wisata keliling Semarang bersama keluarga karena begitu nyamannya bis ini dan rasa penasaran warga akan kehadiran BRT Trans Semarang Koridor II tersebut.
Menurut empat mahasiswi STIE Bank BPD Jateng yang sudah 10 hari menjadi pelanggan setia BRT Trans Semarang Koridor II, bus ini memberikan kenyamanan karena adanya AC, keamanan yang terjamin tidak seperti ketika mereka harus pulang pergi Ungaran-Semarang dengan menaiki bus jurusan Salatiga-Semarang atau Ambarawa-Semarang yang harus berdesak-desakan bahkan hingga berdiri di depan pintu bus dan mengalami pengalaman yang cukup pahit karena kecopetan. Selain itu, crew armada ini sangat ramah dari driver, kondektor, hingga petugas karcisnya tak segan selalu melontarkan senyum, mengajak berbicara selama perjalanan, dan mengucapkan “terimakasih mbak, besok lagi ya”, tarif yang dikenakan kepada mahasiswa pun hanya Rp 2.000,00 selama dapat menunjukan Kartu Tanda Mahasiswa, dan yang sangat membuat nyaman lagi dan menghemat waktu perjalaan, BRT Trans Semarang ini tidak ngetem, tidak kebut-kebutan atau ugal-ugalan, seperti bus-bus lain hingga perjalanan Ungaran-Semarang pun menjadi bukan suatu hal yang melelahkan lagi.
Namun masih ada beberapa hal yang wajib menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Semarang, Badan Layanan Umum, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Kota Semarang dan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian BRT Trans Semarang ini mengenai jam keberangkatan terakhir BRT Koridor II yang menetapkan sekitar pukul 117.00-17.30 WIB saja, serta masalah penambahan BRT Trans Semarang dengan berbagai jurusan lain. Melihat tingkat kesibukan warga Semarang baik warga kota atau Ungaran lebih baik jam pengoperasian BRT Koridor II ditambah hingga sekitar jam 19.30 malam atau mungkin lebih malam lagi, karena sulit sekali menemukan angkutan untuk pulang ke Ungaran pada jam jam setelah maghrib, kalaupun ada, timbul rasa ketidaknyamanan dan ketakutan untuk naik angkutan tersebut. Sedangkan untuk masalah penambahaman koridor sangat diperlukan, karena masih banyak jalan-jalan di Kota Semarang yang belum dapat diakses oleh BRT Trans Semarang ini.








Tak hanya penumpang yang dapat merasakan manfaat positif dari kehadiran BRT Trans Semarang Koridor II seperti yang telah diuraikan di paragraf sebelumnya, namun bagi warga Ungaran sangat merasakan suasana yang berbeda di Terminal Sisemut Ungaran dimana dahulu terminal ini seperti terminal mati namun sekarang sudah mulai hidup, apalagi pada pagi hari.
Sesuai uraian kami, kami sebagai penulis percaya, pengoperasian BRT Trans Semarang Koridor II merupakan tanda keseriusan Pemerintah Kota Semarang dan jajaran terkait dalam mencari solusi pengurangan kemacetan, juga merupakan tindak lanjut dari pengoperasian BRT Trans Semarang Koridor I, serta merupakan langkah emas Pemerintah Kota Semarang dalam penyediaan transportasi umum yang perlahan ini akan disambut baik dan dapat berkembang lebih pesat lagi. Penambahan koridor, pelayanan masyarakat yang lebih ramah lagi, dan penambahan jam-jam malam akan lebih menghidupkan lagi suasana di segala penjuru jalan Kota Semarang, akan memberikan penilaian dan feedback positif dari warga Semarang karena penyediaan transportasi umum yang ramah kantong dan nyaman, serta tentunya mewujudkan untuk mengurangi kemacetan yang terus saja terjadi setiap harinya di Kota Semarang ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back
to top