Senin, 05 Oktober 2015

'Lulusan Terbaik" Prestasi atau Beban ?????

Sudah lama sekali aku meninggalkan blog ini. seperti biasa, ini ceritaku. Saat ini aku seorang jobseeker, ya sempat merasakan pengalaman kerja di dunia leasing sebagai analis. Sebelum Tuhan mempertemukan aku dengan pekerjaan pertamaku, belasan hingga puluhan panggilan interview telah aku jalani. Selalu saja ada pertanyaan yang sama "Lulusan Terbaik kok masih cari kerja sendiri ?"

ini foto wisuda aku ditemani bapak ibuku, Juni 2014, -sebelah kiri-

yaaa mungkin itu pertanyaan yang wajar sekali dan selalu aku dengar, maklum aku bersekolah di salah satu institusi pendidikan dengan nama besar sebuah bank. Bulan demi bulan berjalan rasanya risih juga telinga ini mendengarnya

Apa prestasi dan predikat ini hanya akan menjadi beban untuk masa depanku ?????? bukankah harusnya sebuah prestasi yang aku banggakan, -aku tak tau-

Aku pun gak diam, segala upaya sudah aku lakukan melamar secara langsung, melamar online, melamar lewat job fair, ikut setiap rekrutmen, namun sekalipun aku tak pernah mendapat panggilan dari institusi ini,

Dengan berjalannya waktu, predikat itu mulai ku hapus dari Daftar Riwayat Hidup aku dan aku mulai melupakan untuk bekerja disana, "mungkin bukan rejekiku", pikirku. Lebih dewasa dalam menyikapinya.

Secara akademis memang Tuhan beri aku kelebihan sejak kecil, namun yang tak orang lain tahu, aku harus sangat berjuang keluar dari zona nyamanku, terus berusaha keras menjadi yang terbaik, meski aku memiliki kekurangan, -kelainan syaraf mata-, sejak aku lahir

seperti normal aja kan
Perbedaan, Cemoohan, dianggap berbeda, dianggap tak mampu sudah menjadi makananku sejak aku duduk di bangku SD. Namun semangatku berprestasi melebihi teman-temanku yang terlahir normal akan terus sangat membara dalam hatiku

Dan kekurangan ku ini pun selalu dipertanyakan atau mungkin diragukan oleh para HR, "apa iya orang seperti aku bisa bekerja dengan jarak pandang yang sangat terbatas, bola mata yang tak bisa fokus, selalu bergerak kekanan dan kekiri, dan kacamata pun takkan membantu penglihatanku, apa bisa"

Aku tetap terima dan senantiasa tersenyum ketika sekelompok orang menanyakan kekuranganku ini

Hingga padda waktuNya Tuhan memberiku kesempatan untuk banyak belajar dan tentunya bekerja di salah satu perusahaan leasing besar di Indonesia. Aku sangat bersyukur bertemu rekan rekan kerja yang luar biasa mendukungku, sabar mengajariku, menerima kehadiranku, dan mampu bekerja tim denganku.

Disana aku mampu membuktikan untuk kesekian kalinya di hidupku, aku mampu bekerja dengan baik, kinerja yang sangat baik baik, target selalu terpenuhi, lebih dari teman-teman yang telah terlahir normal.

Pengalaman hidup ini mengajarkanku banyak hal, dan satu yang ju yakini selalu "Kekuranganku takkan menghalangi impian dan cita-citaku"

Tuhan Yesus senantiasa memberikan yang terbaik untuk anak-anakNya, Dia selalu punya rencana indah di setiap jalan hidupku.

Tuhan memberkati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back
to top