Akhir
minggu lalu, Jumat, 16 November 2012, armada untuk BRT Trans Semarang Koridor
II telah datang dan dioperasikan. Pada awalnya sebulan pertama Trans Semarang
Koridor II menggunakan pinjaman 5 bus dari Trans Semarang Koridor I dan 5 bus
milik Damri. Bus yang baru datang ini sangat berbeda dengan bus pinjaman
sebelumnya.
Bus ini
lebih kecil, karena mungkin efisiensi bahan bakar selain itu memiliki beberapa
kelemahan lain :
1.
Shelter lebih tinggi daripada pintu tengah bus
Ini
cukup membuat susah bagi ibu-ibu, anak sekolah untuk masuk dalam bus. Mas
penjaga pintu harus memegangi para perempuan yang harus sangat berhati-hati
melangkah ke dalam bus dan para driver harus sebisa mungkin parkir mepet dengan
shelter.
2.
Kapasitas penumpang lebih sedikit
Bus
Koridor II ini memiliki kapasitas penumpang yang lebih sedikit dibandingkan
dengan bus-bus yang digunakan sebelumnya. Bus ini memuat sekitar kurang lebih 21kursi, dan ruang berdiri yang sempit, sedangkan untuk
bus besar sekitar 38an kursi
dan ruang berdiri yang cukup luas dan nyaman
3.
Ruang lebih sempit
4.
Agak sulit naik lewat pintu depan
Biasanya
dengan bua sebelumnya, tidak ada masalah berarti, namun jika anda naik bus ini
lewat pintu depan juga akan susah karena jarak jalan dengan bus agak tinggi
5. Bus bocor
Sempat
sekali ikut bus baru ini dalam keadaan hujan angin yang deras, ternyata bus ini
ada kebocoran di bagian tengah dan depan, namun saya tidak terlalu ngeh bus
nomor berapa yang bocor ini
Oh
ya selain armada bus, crew bus yang sekarang pun sangat kurang ramah dengan
penumpang, tak jarang bahkan sering ditemui para penarik karcis dengan muka
ditekuk, para penjaga pintu berdiri diam melihat ibu-ibu kesulitan masuk bus
lewat pintu tengah, driver yang lambat atau diam seperti patung. Saya akui crew
Bus Trans Semarang Koridor II pada tahap awal dengan bus pinjaman sudah sangat
baik. Armada ini adalah berorientasi kepada pelayanan masyarakat harusnya lebih
selektif lagi dalam hal perekrutan, tidak menerima orang yang tidak ramah,
tidak dapat tersenyum, bahkan seperti patung.
Masalah
armada, crew dan sekarang tariff. Saya mahasiswi STIE Bank BPD Jateng dimana
dalam kampus saya menerapkan pemakaian seragam setiap hari, nah sejak awal saya
belum tahu berapa tariff untuk saya. Waktu demi waktu berjalan saya dikenakan
karcis merah muda atau untu pelajar. Itu berlaku setiap harinya, setelah
kedatangan crew yang baru saya ditarik karcis hijau atau untuk umum. Sebenarnya
tak ada masalah dengan nilai nominal uangnya, tapi saya malu ketika saya
berikan uang 2.000 ternyata dikenai 3.500, apalagi crew yang baru-baru bebrapa
menarik kekurangan uang dengan wajah ditekuk, sangat tidak nyaman. Yang kedua,
adik saya juga pengguna setia Trans Semarang Koridor II, dia juga kuliah di
tempat yang sama dengan saya, pakai seragam atau bebas dia tidak pernah dikenai
tariff umum (3.500), Kalau saya hitung hitung sudah
saya miliki kurang lebih 70an karcis, 30 karcis merah saya simpan,
sedangkan untuk karcis hijau memang sengaja saya simpan semua dan hanya ada 6
lembar, berikut gambarnya
akhirnya saya pun berTanya dengan beberapa driver, penjaga pintu dan penarik karcis yang sudah begitu akrab, mereka mengatakan “nanti kalau sudah ada penempelan tariff, baru 3.500 aja”. Kayaknya lucu dan gak konsisten ajah, kalo sama crew lama 2.000, kalo crew baru 3.500, terus sama saya 3.500 kalau adik saya 2.000,.
tolong
segera ditetapkan secara jelas. Kalau memang harus 3.500 saya juga tetap
menjadi pelanggan setia Trans Semarang Koridor II kok, gak ada masalah hanya
butuh peraturan tertulis yang terbuka dan jelas.
Ummmmm....... Kalau
harus memilih, saya sebagai penumpang BRT Trans Semarang Koridor II yang tiap
harinya 2-4 kali naik armada ini, saya lebih nyaman bila menggunakan armada bus
yang besar, kenapa ? disaat jam-jam sibuk seperti senin pagi dan setiap jam
sore hari, armada yang kecil ini sungguh tak nyaman. Bahkan di senin pagi,
shelter dari jatingaleh harus dilewati karena bus sudah penuh sesak. Selain itu
armada bus yang besar lebih nyaman dari segala aspek, kehadiran Si Merah ini
juga menimbulkan banyak complain dari penumpang, baik complain langsung ke crew
bis dan melalui surat kabar
Kesimpulannya, Periode awal
pengoperasian Trans Semarang Koridor II mulai 1 Oktober 2012 – 15 November 2012
saya katakan pengoperasian bus ini cukup berhasil dan memuaskan. Namun
kedatangan armada Si Merah ini ternyata mengurangi kepuasaan penumpang, saya
sebagai pengguna setia Trans Semarang Koridor II berharap semoga tulisan ini
bisa menjadi bahan evaluasi dari pihak yang terkait dan saya juga tak lupa
memberikan apresiasi positif bagi Pemkot Semarang dan jajaran terkait atas keseriusannya
menindaklanjuti pengoperasian Trans Semarang Koridor I dengan hadirnya Trans
Semarang Koridor II (rute Ungaran-Terboyo) seperti apa yang sudah saya tulis dalam blog ini sebelumnya, dan saya harapkan semua jalan jalan
utama di Semarang dapat diakses dengan Trans Semarang Koridor 3, 4, 5, atau bahkan
sampai 6
#saya mohon maaf bila dalam
penulisan ini kurang berkenan atau mungkin terlihat sebagai kritik keras, ini hanya penilaian subyektif saya atas apa yang saya temui dan alami#
mungkin adeknya lebih cantik kali mbak...
BalasHapusjd dapet tarif lebih murah.
hehehehe.
mbak rute perjalanan BRT II lewat jln mana aja ya mbak.??
Rute bs dilihat di tiap shelter ko. Hahaha gag jua, tindak lanjut cpet bgt. 1bln stelah tlsan ni ada ketetapan tarif utk mahasiswa. Apreciate bgt m Pemkot Smrg. Pa lg ud tmbh Koridor 4
Hapusmau tanya :) mbak di STIE BPD di jurusan apa ya?
BalasHapusAkuntansi 2010 dek
Hapusbenar mbak.. Bus belum ada setahun saja sudah bocor terutama bagian belakang.
BalasHapusItu tulisan saya 1th yg lalu. Apa lg skrg. Jgnkan bocor. Yg perpal d jalan atau d terminal pzt ada tiap hari, yah semoga perawatan bis ni juga di perhatikan
BalasHapus