Kamis, 22 November 2012

Si Merah BRT Trans Semarang Koridor 2


Akhir minggu lalu, Jumat, 16 November 2012, armada untuk BRT Trans Semarang Koridor II telah datang dan dioperasikan. Pada awalnya sebulan pertama Trans Semarang Koridor II menggunakan pinjaman 5 bus dari Trans Semarang Koridor I dan 5 bus milik Damri. Bus yang baru datang ini sangat berbeda dengan bus pinjaman sebelumnya.

Bus ini lebih kecil, karena mungkin efisiensi bahan bakar selain itu memiliki beberapa kelemahan lain :
1.    Shelter lebih tinggi daripada pintu tengah bus
Ini cukup membuat susah bagi ibu-ibu, anak sekolah untuk masuk dalam bus. Mas penjaga pintu harus memegangi para perempuan yang harus sangat berhati-hati melangkah ke dalam bus dan para driver harus sebisa mungkin parkir mepet dengan shelter.
2.    Kapasitas penumpang lebih sedikit
Bus Koridor II ini memiliki kapasitas penumpang yang lebih sedikit dibandingkan dengan bus-bus yang digunakan sebelumnya. Bus ini memuat sekitar kurang lebih 21kursi, dan ruang berdiri yang sempit, sedangkan untuk bus besar sekitar 38an kursi   dan ruang berdiri yang cukup luas dan nyaman

3.    Ruang lebih sempit
Yap, karena bus lebih kecil sehingga ruang di dalam bus lebih sempit sehingga membuat kurang nyaman

4.    Agak sulit naik lewat pintu depan
Biasanya dengan bua sebelumnya, tidak ada masalah berarti, namun jika anda naik bus ini lewat pintu depan juga akan susah karena jarak jalan dengan bus agak tinggi

5.    Bus bocor
Sempat sekali ikut bus baru ini dalam keadaan hujan angin yang deras, ternyata bus ini ada kebocoran di bagian tengah dan depan, namun saya tidak terlalu ngeh bus nomor berapa yang bocor ini


Oh ya selain armada bus, crew bus yang sekarang pun sangat kurang ramah dengan penumpang, tak jarang bahkan sering ditemui para penarik karcis dengan muka ditekuk, para penjaga pintu berdiri diam melihat ibu-ibu kesulitan masuk bus lewat pintu tengah, driver yang lambat atau diam seperti patung. Saya akui crew Bus Trans Semarang Koridor II pada tahap awal dengan bus pinjaman sudah sangat baik. Armada ini adalah berorientasi kepada pelayanan masyarakat harusnya lebih selektif lagi dalam hal perekrutan, tidak menerima orang yang tidak ramah, tidak dapat tersenyum, bahkan seperti patung.

Masalah armada, crew dan sekarang tariff. Saya mahasiswi STIE Bank BPD Jateng dimana dalam kampus saya menerapkan pemakaian seragam setiap hari, nah sejak awal saya belum tahu berapa tariff untuk saya. Waktu demi waktu berjalan saya dikenakan karcis merah muda atau untu pelajar. Itu berlaku setiap harinya, setelah kedatangan crew yang baru saya ditarik karcis hijau atau untuk umum. Sebenarnya tak ada masalah dengan nilai nominal uangnya, tapi saya malu ketika saya berikan uang 2.000 ternyata dikenai 3.500, apalagi crew yang baru-baru bebrapa menarik kekurangan uang dengan wajah ditekuk, sangat tidak nyaman. Yang kedua, adik saya juga pengguna setia Trans Semarang Koridor II, dia juga kuliah di tempat yang sama dengan saya, pakai seragam atau bebas dia tidak pernah dikenai tariff umum (3.500), Kalau saya hitung hitung sudah  saya miliki kurang lebih 70an karcis, 30 karcis merah saya simpan, sedangkan untuk karcis hijau memang sengaja saya simpan semua dan hanya ada 6 lembar, berikut gambarnya

akhirnya saya pun berTanya dengan beberapa driver, penjaga pintu dan penarik karcis yang sudah begitu akrab, mereka mengatakan “nanti kalau sudah ada penempelan tariff, baru 3.500 aja”. Kayaknya lucu dan gak konsisten ajah, kalo sama crew lama 2.000, kalo crew baru 3.500, terus sama saya 3.500 kalau adik saya 2.000,.
tolong segera ditetapkan secara jelas. Kalau memang harus 3.500 saya juga tetap menjadi pelanggan setia Trans Semarang Koridor II kok, gak ada masalah hanya butuh peraturan tertulis yang terbuka dan jelas.

Ummmmm....... Kalau harus memilih, saya sebagai penumpang BRT Trans Semarang Koridor II yang tiap harinya 2-4 kali naik armada ini, saya lebih nyaman bila menggunakan armada bus yang besar, kenapa ? disaat jam-jam sibuk seperti senin pagi dan setiap jam sore hari, armada yang kecil ini sungguh tak nyaman. Bahkan di senin pagi, shelter dari jatingaleh harus dilewati karena bus sudah penuh sesak. Selain itu armada bus yang besar lebih nyaman dari segala aspek, kehadiran Si Merah ini juga menimbulkan banyak complain dari penumpang, baik complain langsung ke crew bis dan melalui surat kabar

Kesimpulannya, Periode awal pengoperasian Trans Semarang Koridor II mulai 1 Oktober 2012 – 15 November 2012 saya katakan pengoperasian bus ini cukup berhasil dan memuaskan. Namun kedatangan armada Si Merah ini ternyata mengurangi kepuasaan penumpang, saya sebagai pengguna setia Trans Semarang Koridor II berharap semoga tulisan ini bisa menjadi bahan evaluasi dari pihak yang terkait dan saya juga tak lupa memberikan apresiasi positif bagi Pemkot Semarang  dan jajaran terkait atas keseriusannya menindaklanjuti pengoperasian Trans Semarang Koridor I dengan hadirnya Trans Semarang Koridor II (rute Ungaran-Terboyo) seperti apa yang sudah saya tulis dalam blog ini sebelumnya, dan saya harapkan semua jalan jalan utama di Semarang dapat diakses dengan Trans Semarang Koridor 3, 4, 5, atau bahkan sampai 6

#saya mohon maaf bila dalam penulisan ini kurang berkenan atau mungkin terlihat sebagai kritik keras, ini hanya penilaian subyektif saya atas apa yang saya temui dan alami#
Back
to top